TFV Tetralogy [2] : Paranoid (2013)

CHAPTER 24: I FOUND YOU

Ethan Ray

"Jac?"

Aku tidak percaya saat kami melihat wanita ular itu, yang kukatakan hanyalah sepenggal kata "Jac" yang merupakan nama dari iblis girang yang muncul di depan kami sekarang.

Saat Alan berkata sebelumnya bahwa Sierra cukup kuat untuk melawan, aku agak kebingungan dan sejenak rada seperti orang bodoh, tapi kemudian otakku serasa dibersihkan total dan mendadak membayangkan Sierra harus menanggung sakit diserang oleh orang-orang itu tanpa perlindungan. 

Apa yang sudah mereka lakukan pada cewek itu? Melihat wajah Jac dan Harrison yang berdiri tenang seakan tidak ada apa pun yang terjadi pada Sierra, emosiku semakin meluap-luap saja. Aku tahu Sierra bukan tipe cewek yang bisa bela diri seperti Callen (cewek itu sedang di belakang sana bersama Ricco, omong-omong, dan aku cukup yakin pandangannya masih tidak bisa terlepas dari Alan yang juga diam-diam memandangi dia walau fokusnya harus terarah padaku), tapi aku tidak masalah dengan itu dan tak sedetik pun menganggap itu adalah hal yang menganggu karena bagiku, dia sudah cukup berperan banyak mengubah diriku yang pelan-pelan mulai bisa menikmati indahnya dunia ini.

Lalu dia harus merasakan itu semua di tangan orang-orang terkutuk tak berperikemanusiaan yang bebas begitu saja. Mengingat kejadian di kamp, lengkap dengan fakta bahwa malam ini mereka mengulanginya lagi membuatku merasa bahwa mereka memang punya dendam tertentu terhadap Sierra. Semua anggota Cerveau Bang, organisasi eks pecinta alam yang lebih mirip asosiasi psikopat dunia itu berdiri di depan kami. Sebut saja semua nama yang pernah muncul, Jac dan Harrison, saudara tiri Sierra sendiri, Tiffany, ditambah dengan Jose, Oliver, dan Kiara.

Benar-benar terkutuk.

Aku semakin yakin kalau dendam ini belum berakhir. Yang menjadi pertanyaanku adalah kenapa mereka semua bisa bebas dalam waktu yang cepat? Dua bulan yang lalu mereka dikurung dan bergulat di penjara bersama tahanan lainnya, menurut anak-anak bahkan walau mereka berusaha bebas dari ketatnya penjagaan pun, mereka pada akhirnya kembali lagi ke sana, sekarang mereka berdiri di depan kami, dengan Sierra yang sudah sekarat setengah mati digotong masuk oleh si Jose dan Oliver berdua.

Kejahatan apa lagi yang mereka lakukan sehingga bisa lepas semudah itu?

Aku melihat dengan mata kepala kaki tangan hidung mulutku sendiri, napasku tercekat dan begitu pula orang-orang di belakangku. Jose dan Olive melempar Sierra begitu saja layaknya cewek itu memang tidak pernah layak untuk hidup, yang refleks membuatku emosi berat dan berusaha keras menahan amarah agar tidak menyerang mereka dengan membabibuta. Cewek itu terlihat pucat dan berdarah-darah, tambahan parahnya, dia tidak sadarkan diri. Hati cowok mana sih yang tidak panas melihat cewek yang disukai dan dilindunginya mati-matian tergeletak tidak berdaya dan di ambang jurang begitu?

Seakan melempar Sierra bukanlah sebuah kesalahan (tapi bagiku bahkan dosa itu lebih besar lagi daripada dosa saat kamu mencuri sandal tetangga), Jac dan Harrison memulai drama mereka.