Sierra Laney
"Halo, Sierra Laney, masih ingat dengan suara ini?"
Aku tidak bisa membuka mataku. Semuanya buram. Yang bisa aku rasakan sekarang hanyalah keheranan yang membuncah mengenai kenapa aku selalu menjadi korban, padahal aku tidak tahu siapa itu Alan, darimana asalnya, dan bagaimana bisa dia mendadak masuk ke sekolah kami dan dengan bodohnya memercayai dia sebagai murid baru polos yang tak tahu apa-apa.
Tiba-tiba dia mengundangku ke pesta ulang tahunnya dan semua rencana yang sudah dibuat hancur berantakan karena lampu mati dan ada seseorang yang menusuk perutku dari belakang. Aku pingsan selama kurang lebih dua jam dan tidak tahu kalau aku akan bangun lagi. Tapi aku bersyukur karena setidaknya, kalau aku mati beberapa jam lagi, aku masih sempat melihat Ethan.
Pikiran akan Ethan hanya mimpi indah yang berlangsung sementara, karena suara yang menyapaku lembut namun dingin itu membangkitkan rasa takut yang ada di dalam diriku. Aku yakin, namun tidak yakin juga. Suara yang familiar, tapi tidak mungkin dia kembali ke sini. Tidak mungkin. Suara yang mengerikan itu, dengan nada lembut tapi mengancam, kembali berbisik di telingaku.
"Kenapa tidak menjawab, manis?"
Aku berhasil membuka mataku dan yang aku lihat adalah sosok itu, dan itu, dan itu.
Serius, aku tahu orang-orang ini, hanya saja pertanyaan terbesarku adalah, darimana mereka datang? Darimana mereka bebas? Siapa yang membawa mereka kemari? Apa hubungan mereka dengan Alan?
"Harrison, untuk apa kamu menanyai dia seperti itu? Dia butuh istirahat, iya kan, Sierra Laney?"
Terdengar penekanan yang sadis dan tampak benci saat Jac menyebut kata Laney, nama papaku. Aku berusaha membuka mata dan memperjelas penglihatanku.
"Jac? Harrison... Tiffany." Aku menyebutkan nama orang-orang yang berdiri di depanku satu per satu.
"Dia masih ingat sama kita. Yah, tidak salah, belum sampai tiga bulan kita pergi, kan?" kata Jac sambil duduk di sebelahku, mengelus kepalaku lembut selayaknya aku ini anak kesayangan.
Aku berusaha bernapas menahan sakit yang amat menusuk dan nyeri dari perutku, sebab tidak ada satu pun yang bisa kugunakan barang sekedar untuk mengganjal atau menahan darahnya. Terlepas dari rasa sakit yang tak tertahankan ini, tidak ada Alan, Olive, ataupun Gavin di sekitar sini. Hanya Jac, Harrison, dan Tiffany, grup yang jelas berbeda dari yang kusangka.
"Kenapa nggak ada Kiara dan Oliver?" tanyaku setengah tertawa.
Jac ikut tertawa merespon pertanyaanku.
"Dia mencari mereka, Harrison."Jac berkata tenang sambil menyebutkan serentetan kalimat dalam bahasa Inggris.
Mr.Harrison yang dulu pernah baik (dan kupikir dia itu manusia baik) ikut tertawa jahat meremehkan, seakan yang kuucapkan ini lucu sekali padahal aku berkata dengan serius. Aku berusaha memejamkan mata karena perutku terlalu sakit. Bahkan keringat dingin mulai membanjiri tubuhku, membuatku refleks gemetaran saat rasa sakit itu mulai merobek-robek saraf di tubuhku. Bagaimana bisa aku dapat tetap siuman dalam kondisi seperti ini? Apa mereka sengaja ingin membuatku tersiksa dengan rasa sakitnya?
"Sierra, pernahkah kamu berpikir, bagaimana bisa dendam ini tidak pernah berakhir, dan bagaimana bisa kami bisa sampai di sini walau wajahmu yang cantik tapi terkutuk itu berpikir bahwa kita tidak mungkin kabur dari sana?" tanya Jac sambil mengelus rambutku lembut.
Aku berusaha menepisnya tapi tidak bisa. Rasa sakit dari tusukan tadi benar-benar menyiksaku. Aku menggeleng lemah menanggapi setiap penekanan yang tegas dari ucapan Jac barusan, tapi aku cukup yakin wanita itu sedikit menahan emosi sejak tadi. Tidak ada yang bisa aku lakukan, dan aku benci itu. Aku benci berada dalam posisi lemah dan tidak berguna seperti ini. Tapi rasa sakit yang amat sangat sudah terlanjur menguasaiku. Aku hanya bisa diam tidak berkutik.
KAMU SEDANG MEMBACA
TFV Tetralogy [2] : Paranoid (2013)
Mystery / ThrillerBuku 2 ☑ The Forest Voyage: Paranoid [ Completed ] Setelah petualangan Sierra Laney bersama teman-temannya dalam membongkar kedok asli Cerveau Bang, mereka semua akhirnya bisa hidup tenang. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama, setidaknya it...