Berserakan

174 10 1
                                    



udara mengantuk. berat dengan duka-duka mereka yang ditinggalkan. air mata berserakan seperti gelas yang tak pernah mampu menemukan tempatnya ketika utuh. setiap sayatan memecahkanmu kian dalam, menguburmu dalam perban. hingga perban menjelma ketangguhan. kini kau raksasa yang berkulit arsir dari segala perih, tapi megah dengan bekas luka yang mahkota

menit ke-25,

20/09/12

Untuk Sapi

KintsugiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang