Karet Gelang

74 3 0
                                    

pergilah, tuan. benang merah kita entah dimana ujungnya, dan belitan ini mengonsumsiku. tapi karet gelang yang lapuk baru lantas patah karena diurai. apa biarkan saja ia mati berdiri?

kau sengatan rutin favoritku, apa jadinya aku melupakanmu? tapi jangan khawatir, lembar ini akan kembali bersih. duduk saja yang manis dan jangan terganggu. dalam setiap perpisahan kita aku yang akan melenyapkan diri. lama nanti, benang kita akan terurai. barangkali dua untai yang berbeda. barangkali.


29/06/13

KintsugiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang