🍰. 11

4K 641 359
                                    

[just a tid bit of mature content if you squint. karena itu tidak saya private.]

Kali pertama Seongwu membuatkan Daniel segelas cokelat panas, Seongwu juga menyeduh susu almond untuk dirinya sendiri.

Sepulangnya mereka dari Les Deux Plats pada malam minggu itu, Daniel sempat memijat sekilas bahu Seongwu yang menurutnya terlihat kaku semalaman. Kemudian ia bilang kalau susu almond bagus untuk melenturkan otot-otot yang tegang dan membantu badan lebih rileks.

Meskipun Seongwu bukan penikmat minuman seperti itu sebelumnya, rasanya tidak enak melihat Daniel yang berkata akan menyiapkan untuknya. Jadi ia mengambil inisiatif untuk membuat sendiri. Dan mungkin membayar Daniel dengan cokelat panas bukan ide yang buruk.

Siapa yang menyangka hal ini akan berakhir menjadi ritual Seongwu setiap menginap di rumah Daniel sejak hari itu sampai mereka resmi berpacaran? Dengan Seongwu yang akan meminum susu almond pelan-pelan ditemani Daniel yang dengan cepat menyesap cokelat panas miliknya.


----


Malam ini, alih-alih cokelat panas untuk Daniel, Seongwu membuatkan dua gelas susu almond untuk dirinya dan Daniel yang terus mengeluh pinggangnya sakit, Seongwu bilang itu karena faktor usia. Daniel bukannya pundung malah tertawa mengiyakan. Duh.

Pria itu memang baru tiba tadi sore setelah lima hari berada di Jepang. Seongwu sendiri sudah menginap di rumah Daniel selama dua hari sambil menjaga Rooney dan Peter.

Selama lima hari itu pula Daniel selalu merekam sesi video call-nya dengan Seongwu bersama dengan kucing-kucingnya. Ia mengaku mengalami susah tidur akut kalau tidak menonton rekaman itu malam harinya. Menggelikan.


"Anak mama minum susu dulu!" Daniel menyambut Seongwu yang menyembul di depan pintu sambil bertepuk tangan. Seongwu selalu ngomong begitu tiap mereka melakukan ritual minum susu, omong-omong.


"Thanks." Daniel menyambut gelas yang disodorkan oleh Seongwu sebelum bergeser ke tengah kasur agar Seongwu bisa duduk di sampingnya.

Hati Seongwu mencelos melihat kantung mata Daniel yang nampak jelas jika diperhatikan dari dekat. Pipinya yang gembil juga menjadi agak kurusan. Hampir sebulan ini Daniel memang sangat sibuk dengan rencana pembangunan cabang pertama FLAC di Jepang.


"Semuanya lancar, kan? Rundingan cabang yang mau di bangun di sana bagaimana?" Seongwu berusaha membuka topik untuk menstabilkan detak jantung setelah Daniel mengelap sudut bibirnya yang sedikit terdapat susu.

"Semua oke. Tiga atau empat minggu lagi aku dan Jisung-hyung akan kembali untuk membicarakan dan meninjau lokasi." Daniel kembali menenggak susunya dan melanjutkan, "Kangen."

Seongwu terkekeh meskipun dalam hati sudah menahan malu, "Sama aku atau kucing-kucingmu?"

"Sama pipimu. Lama tidak cium."

Entah menguap kemana Daniel yang dulu nyaris mimisan hanya dengan melihat jidat Seongwu tereskpos angin. Terkadang sisi itu akan kembali, sih. Tetapi semenjak resmi menyandang status 'milik' Seongwu, Daniel jadi ekstra ultra mega posesif.

Seongwu bahkan tidak sadar gelasnya sudah bertengger di atas nakas bersama dengan milik Daniel. Tahu-tahu pria itu sudah kembali menghadapnya lagi dan melanjutkan, "Apakah aku boleh?"

Yang ditanya hanya terkekeh sebentar dan memajukan wajahnya, tidak repot-repot menjawab secara verbal. Sekalipun sudah menjadi sepasang kekasih, Daniel masih selalu bertanya sebelum mencium Seongwu. Entah itu di pipi (di antara tiga titik favorit Daniel) atau di bibir.

With Extra Sugar [ONGNIEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang