With Extra Sugar [ONGNIEL]

🍰. 9 (and of all things he loves the most)

[intermejo] 

Golden sparks of honey fountain down a pair of lids like biscotti and cheeks warm upon summer breeze, a treat to the eyes in the utmost delightful way there is.  (sudah rhyme belum?)

-----

Daniel itu anak yang baik.

Ia juga mudah dekat dengan siapa saja. Dari balita (salah satunya adalah anak turis yang pernah ia jumpai di pantai bernama Lee 'Ryan' Woojin, bahkan masih sering bertukar pesan via Kakao Talk  dengannya sampai sekarang), anak-anak sebayanya (hobi bergelayut di badannya yang bongsor), hingga bibi-bibi penjual makanan di pasar yang senang memberinya kimbap secara cuma-cuma.

Sifat Daniel yang supel dan periang (dan receh) memang bawaannya sejak kecil. Ia lahir dan tumbuh dari keluarga berkecukupan nan hangat di kota pelabuhan, Busan. 

Ayahnya adalah seorang pemborong dan ibunya adalah pemilik salon kecantikan. Ia hidup berlimpah kasih sayang sekaligus didikan tegas tentang etos kerja dari orang tuanya. Daniel kecil sudah diajarkan untuk selalu bekerja keras dan tekun kalau ingin sukses.

Meskipun Daniel merupakan anak semata wayang, ia tidak tumbuh menjadi anak yang kesepian apalagi manja. Ia menikmati petualangan kecilnya berkeliling kota. Dengan atau tanpa teman. Dari pantai sampai pasar tradisional, Daniel sudah jelajahi. Ditemani skateboard usang yang ia beli dengan uang tabungannya di pasar loak. 

Satu hal lagi. Hobi Daniel kecil adalah berkenalan dengan para turis terutama yang bule-bule. Lebih tepatnya Daniel suka sok akrab. Kemudian ia akan mempromosikan kedai mie favoritnya dengan bahasa Inggris yang belepotan. 

Tetapi Daniel adalah anak yang baik. Semua orang suka dengan energi positifnya. Sekalipun dengan para turis asing yang justru berakhir mengajarinya banyak kosa kata bahasa Inggris (yang baik dan benar).

-----

Daniel tetap tumbuh menjadi anak remaja yang gigih dan penuh semangat. Tahun pertama di SMP, ia langsung mendaftar menjadi anggota klub atletik. 

Selama satu setengah tahun, Daniel hanya kerap dijadikan kacung  yang diminta membawakan minuman isotonik untuk para atlet saat lomba antar sekolah.

Satu setengah tahun berikutnya, Daniel adalah salah satu perwakilan sekolah dan peraih medali perak pada olimpiade olahraga nasional cabang atletik tingkat SMP.

Riuh pelatih dan kawan satu klub serta samar-samar suara orang tuanya bersama Minhyun-hyung, kakak sepupunya, di bangku penonton membuat Daniel yang masih ngos-ngosan merasa sejuk.

Hal yang paling Daniel sukai selain berkenalan dengan bule-bule adalah ketika ia merasakan peluh bercucur deras di pelipisnya dan sepasang kaki yang kebas sebagai bukti kerja kerasnya telah membuahkan hasil.