Silent

149 27 2
                                    

Aku terus diam.

Diam dan diam seakan tidak punya passion hidup.

Ya, mungkin karena awal masuk di sekolah yang lingkungannya baru, aku merasa canggung.

Aku seperti bisu karena tidak berbicara apa-apa.

Aku bahkan sering dipanggil karena sering melamun dan sibuk membersihkan darah dibibirku saat jam pelajaran.

Bahkan aku tertidur dijam pelajaran.

Tapi, disaat dia muncul yang membuatku penasaran,

Aku tidak mencari apa-apa tentangnya.

Bahkan bersikap tidak peduli akan kehadirannya.

Teman yang disebelahku―teman dekatku―pindah ke tempat duduk dekat pintu.

Yaaa, kalau bukan karena guru aku tidak akan protes.

Beberapa saat setelah itu, guruku menyuruh untuk membuat kelompok dan−




Boom!

Seketika temanku menjadi―yang menurutku―banyak.

Aku selalu duduk di pojok kelas hingga guruku menyuruhku pindah di tengah-tengah teman sekelasku.

Walaupun aku mengenal setidaknya tujuh orang, aku bisa dibilang seperti hantu yang bergentayangan.

Mungkin karena aku duduk ditengah dan nilai ujianku terbilang bagus,

Aku mulai dikenal oleh beberapa orang.

Memang tidak semuanya, setidaknya ada yang menganggap aku hidup.

Sampai dimana guruku menyuruh dia duduk di barisan sebelahku.


Dia duduk di depan,

Lebih tepatnya dibarisan sebelahku, di depan teman dekatku.

Tapi tidak apa, aku sekarang bisa melihat dirinya dengan jelas.

______

Cukup Tau ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang