His Gaze

111 16 9
                                    

"Tadi aku udah bayar belum?"










Siang ini di kantin, aku lupa membayar makanan.

Aku selalu lupa akan suatu hal, apa karena kurang tidur?

Kudengar, kalau kurang tidur, aktivitas apapun itu jadi tidak maksimal kerjanya.

Termasuk mengingat?










Aku berlari menuju tempat tadi aku membeli makanan.




Sebelumnya aku sudah tau bahwa Jihoon dengan Myungho duduk dipaling belakang.

Tempat yang sangat strategis agar aku bisa melihatnya.

Karena tadinya, tempat aku duduk dengan tempat Jihoon duduk hanya berjarak 10 meter.






Saat aku berlari,

Aku melihat Jihoon yang sedang menatapku datar.

Refleks,

Aku langsung lanjut berlari dan membayar makananku.





















Di kelas setelah istirahat,

Aku mengambil jaket tebalku di bawah meja.

Lalu aku menaruhnya di atas meja dan meletakkan kepalaku di atas jaket.

Aku melepas kacamataku dan memeluk jaket tebalku.





"...gambar......,"






Tunggu,





Itu seperti suara Jihoon?






Aku mengangkat kepalaku dan melihat Jihoon yang sedang menyuruh sahabatku untuk menggambar sesuatu.


Lihat,

Tatapan itu,










Ia menatapnya seakan sahabatku adalah orang spesial.









Tertawa.





Bahkan ia hanya sekali tertawa denganku.






Aku tersenyum dan menaruh kembali kepalaku di atas jaket.

Sesekali aku melihatnya lagi.

Tetapi saat ini, aku hanya ingin mendengar suaranya.

Walaupun bukan untukku.










"Ba!"

"Kkamjagiya!"

Aku mendongakkan kepalaku cepat dan tertawa.

"Ya!"

Mereka tertawa setelah melihat ekspresi terkejutku.

"Ah! kalian ini!"

Dengan sengaja,

Aku melirik sekejap percakapan sahabatku dengan Jihoon.







Jihoon berdiri dan meninggalkan sahabatku.



Sebentar,




Tadi ia menatapku?!







Tatapannya selalu sama saat melihatku,


Datar.

Andai aku pakai kacamata terlebih dahulu,

Aku pasti bisa melihat dengan jelas.

Ya sudahlah, aku mengobrol dengan yang lain saja.

______

Cukup Tau ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang