? (alternative ending)

58 10 2
                                    

Loh?

Kok?

Hah?

Aku terbangun dan tersadar.

Aku menengok ke kanan dan ke kiri.

Kok aku ada di kasur? bagaimana mungkin?

Terakhir kali aku ada di kafe bersama...

Astaga!

Semua ini hanya mimpi?!

Wah, semua terasa sangat nyata, aku bahkan tidak bisa membedakan mana mimpi dan realita sekarang.

"Jisoon! bangun!" teriak mama dari lantai bawah.

"Aku sudah bangun ma!" jawabku lalu berlari ke lantai bawah.





"Kau ini bagaimana? kau sudah telat masuk sekolah! cepat siap-siap sana!" ucap mamaku lalu mendorongku ke kamar mandi.

"Hah? memangnya sekarang jam berapa?" tanyaku.

"Sudah jam tujuh lewat sepuluh menit! sudah tau perjalanan dari rumah ke sekolah memakan waktu setengah jam, masih saja telat!"

Sial! aku telat gara-gara mimpi tidak jelas itu!

Aku bahkan tidak tahu siapa itu Jihoon!

Tunggu aku sekolahku!






Tamat riwayatku!

Aku ragu untuk masuk kelas.

Masuk atau tidak ya? tetapi aku sudah terlanjur di depan pintu.

Tetapi napasku saja belum bisa teratur karena berlari!

Aku mengetuk pintu kelas dan memasuki kelas sambil memasang muka bersalah.

"Permisi pak, maaf saya...hah...telat...hah...,"

"Tenang dulu, kenapa kau telat?" tanya guruku.

"Aku ketinggalan bus pak maaf," jawabku lalu menatap guruku dengan perasaan bersalah.

"Yasudah, kau duduk sana," perintahnya.

"Maaf dan terimakasih pak!" ucapku.

Aku duduk disebelah Hara sambil mengatur napasku.

"Jisoon-ah! Kukira kau telat!" ucap Hara berbisik.

"Tidak, aku ketinggalan...hah...bus," jawabku sambil memegang dadaku.

Eh?

Melihat Hara aku jadi mengingat mimpiku semalam.

Hara ada disana juga kan?

"Bagi minum ya!"

Aku merebut botol minum Hara lalu meneguknya tidak sabaran.

Hara hanya menggelengkan kepalanya.

"Mohon perhatiannya! hari ini kalian kedatangan murid baru,"

Seisi kelas langsung heboh dan berisik.

"Silahkan perkenalkan dirimu," kata guruku.

Anak baru itu maju selangkah dan mulai memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan, namaku Jihoon, aku pindahan dari Busan,"

Aku menaruh botol minum Hara dan mulai menatapnya.

Mukanya familiar tetapi apa peduliku?

Diaーyang katanya bernama Jihoonーmenatapku juga.

"Hah?"

Aku mungkin sudah gila karena menganggap iaー

Loh? Dia beneran yang ada dimimpiku semalam!

______

Cukup Tau ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang