Pertama kali aku berbicara dengannya seperti kenangan buruk,
Aku dengan bodohnya malah gugup dan tertawa.
Bahkan sekarang jika mengingatnya lagi, aku ingin mengubur diriku untuk menahan rasa malu.
Guruku menyalakan proyektor dan menampilkan Microsoft Office Word yang berisi soal-soal untuk belajar.
Semua murid pun mulai berisik.
Ada yang pindah tempat,
Ada yang duduk di depan meja-meja karena tidak jelas melihat,
Ada pula yang duduk di antara meja-meja dan kursi-kursi seperti beberapa anak laki-laki saat ini.
Termasuk dia.
Aku ingin merutukinya yang duduk di sebelahku,
Lebih tepatnya di bawah antara kursiku dan kursi sebelah kiriku.
Deg deg deg
"Jisoon,"
"Nomor 16 jawabannya apa?"
Aku melihat jawabanku tetapi aku tidak mau memberitahunya dan hanya menjawab,
"Mmm−tidak tahu,"
Bodoh! kenapa harus gugup!!!!
"Hah?"
Ia menjawab sambil memasang wajah yang aneh.
Mungkin karena suaraku pelan dia bertanya lagi.
Aku tertawa kecil dan menjawab agak keras,
"Tidak tahu!"
______
![](https://img.wattpad.com/cover/125516728-288-k96977.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cukup Tau ✅
Fanfictionthat summer, we're meet and know (name) each other in a simple way. ;disarankan baca sampai selesai ―Written by Lopedoi