"yeay..selamat makan" kata gue dengan semangat
Gue langsung melahap makanan yang ada di depan gue, karena saking lapernya gue"makan itu pelan pelan, nanti ke tersedak lo" kata rey
"biarinlah yang penting kenyang" kata gue
Setelah itu gue pun melanjutkan makan gue, baru saja di bilang, perkataan rey pun terjadi..gue tersedak, rey memberikan minuman kepada gue
"tuh kan, baru juga gue bilang makan itu pelan pelan, lo sih keras kepala" katanya sambil meletakkan minuman yang gue minum
"ya udah sih, namanya juga laper.." kata gue
Tiba tiba rey tertawa yang membuat gue bingung, apa alasan dia tertawa..
"ada yang lucu?" tanya gue
"lo makan belepotan banget sih, tuh di bibir kiri lo ada nasi" katanya sambil menunjukkannya
"mana sih, lo tipu aja" kata gue sambil meraba raba
rey mengambil selembar tisu dan membersihkan mulut gue..
duuh, demi kerang ajaib..kenapa sih, rey selalu bisa membuat gue deg degan..apa gue udah mulai jatuh cinta sama dia, enggak enggak.. gak boleh gue cinta sama dia
"udah biar gue sendiri aja, gue bisa kok" kata gue
"nih ambil" katanya sambil memberikan tissue
Setelah itu kami makan dalam suasana yang hening, plisss gak ada yang bisa membuka pembicaraan gitu, gue gak suka suasana hening kecuali di kelas ya..
"ngg...rey, sebenarnya lo macarin gue karena apa sih, gak mungkinkan karena lo suka sama gue, kita aja baru kenal" kata gue
"sebenarnya gue pacaran sama lo itu karena..." katanya lalu terdiam
"karena?"
"karena..ah sudahlah bukan alesan yang penting kok" katanya
hadeh..nih cowok pengen kena sleding dia ya sama gue..uh untung lo pacar gue..
Setelah kami selesai makan, kami pun pergi keluar dari tempat itu..
"mau pulang atau jalan jalan lagi?" tanyanya
Gue melirik jam di tangan gue dan menandakan sudah pukul 04.55
"pulang lah udah mau sore ini, lagian kalau pun masih siang mana mau gue jalan jalan bareng lo" kata gue
sebenarnya gue mah mau lama lama an aja bareng rey tapi waktu tidak merestui,kalau pulang lama nama gue bisa di coret dari kk
"ya udah..yuk gue anter pulang" katanya
"gak usah rumah gue udah deket kok, gue bisa pulang sendiri" kata gue
"gak, lo kesini bareng gue dan pulang harus bareng gue juga"
"tapi kan..gue.."
Kata gue di potong karena jari rey menyentuh mulut gue
"sttt..udah..lo harus pulang bareng gue titik, tanda seru gak pake koma" katanya
"apaan sih lo!" kata gue menepis tangannya
"kenapa, ada masalah..gue kan pacar lo kenapa gue gak boleh pegang lo" katanya sambil mendekati gue, guenya reflek langsung mundur
"ll..lo..lo mau ngapain" kata gue terus mundur dan melihat ke belakang yang bentar lagi tembok
Akhirnya gue udah nempel di tembok kayak cicak..
"lo mau ngapain sih!!" kata gue
Gue melangkah ke arah kanan tetapi di tutupnya dengan tangannya..gue melangkah ke arah kiri tetapi di tutupnya juga
"lepasin" kata gue mencoba menjatuhkan tangannya agar gue bisa lewat
Dia mendekat ke gue..dan menatap gue dengam intens, gue merasa ketakutan
aduuhh ni curut mau ngapain..
Dia terus mendekatkan wajahnya..refleks, gue langsung menutup mata gue"hahahah..lo lucu deh, gue gak akan macem macem sama lo kok..hahahahaha" katanya
Gue membuka mata gue dan melihat rey ada di depan gue, tetapi sudah ada jarak yang cukup untuk memisahkan kita..
"...lo bercanda aja deh, huh"
Kata gue sambil memalingkan wajah gue dari tatapannya
huh..bikes bikes bikes bikin keseeell
"ya udah yuk pulang, biar gue yang nganter" katanya
"ya udah deh" kata gue
Lebih baik gue pasrah ngikut dia daripada gue di becandain lagi kayak tadi yang membuat jantung gue mau copot
Gue mengikuti langkah rey dari belakang menuju ke tempat parkir motornya, sesampainya disana rey langsung memasang helm dan memberikan satu helm ke gue"nih pakai" katanya
"untuk?" tanya gue
"untuk di makan"
"ini kan keras mana bisa dimakan" kata gue polos
"hadeh..ya itu untuk lo pakai lah.." katanya sambil menepuk jidat
setelah selesai memakai helm rey pun menghidupkan motornya itu
"ya udah yuk, naik" katanya
"iyaa" kata gue dengan wajah datar
"pegangan nanti jatuh.." katanya
"udah"
"emang gue tukang ojek apa lo megang pundak gue..kalau mau pegangan tuh di sini" katanya sambil membawa tanganku ke pinggangnya
"pegangan yang erat ya"
karena tangan gue yang pendek dan motornya rey yang besar..gue megang rey kayak gue meluk dia dari belakang..
aduuhh situasi macam apa ini
Gue langsung melepas tangan gue dari pinggangnya dan lebih memilih megang tangkai motornya
"apaan sih lo, gak usah modus.." kata gue
"siapa yang modus sih, gue hanya gak mau lo jatuh aja ya, tapi kalau lo gak mau sih gak papa, tapi awas jatuh ya ntar gue lagi yang disalahin" Katanya
Dia melajukan motornya tiba tiba dan hampir membuat gue jatuh..reflek gue memeluknya dengan erat
"tadi di suruh pegangan gak mau sekarang malah megang gue erat banget" katanya sambil terkekeh
"iihh" kata gue melepas pelukan gue dan memegang pundaknya
"udah gak usah komen, lo yang minta nganter gue pulang jadi otomatis lo itu memang tukang ojek" kata gue sebelum rey berkomentar lagi
Sekarang dia melajukan motornya dengan serius dan hati hati mungkin karena dia sedang memboncengku..
..............
hai readers aku balik lagi
jangan lupa vote and commentnya ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Beloved
Teen FictionAku terus saja menepis semua pemikiranku tentangnya. Aku berusaha untuk tidak jatuh cinta kepadanya, tetapi semuanya itu sia sia. Karena pada akhirnya, aku memang telah jatuh cinta kepadanya sejak dulu.