" Jadi selama ini kalian belum pernah berciuman?"
Sasuke menggeleng.
Naruto menepuk jidat nya.
" Pecundang. "
" Apa kau bilang, Sai? "
" Pecundang. "
Sasuke memonyongkan bibir nya.
" Ku pikir kau pulang dan menyerahkan Sakura pada ku. " Gaara menghampiri mereka yg lebih dulu tiba di lapangan basket kampus itu.
" Aku tidak akan menyerahkan Cherry pada mu! " Sasuke menunjuk Gaara dan menatap nya tajam.
" Baiklah. Kalian berdua yg menjadi wasit juga saksi. Jangan berbuat curang. "
" Aku bukan kau! " Naruto menatap Gaara tajam.
Pria bertato AI itu tersenyum sinis, dia berjalan menuju ruang ganti.
" Sana ganti pakaian mu! "
Sasuke mengangguk, dia membawa tas nya ke ruang ganti.
Saat masuk ke sana, Gaara sedang mengikat tali sepatu nya." Kau akan kalah. Dan Sakura menjadi milik ku. " dia tersenyum licik lalu meninggalkan Sasuke seorang diri.
Brak!
Sasuke memukul loker dg kencang." Dia milik ku. " nafas nya terputus-putus menahan amarah. Bola mata yg semula hitam, kini berubah menjadi merah.
Sasuke bergegas mengganti celana juga sepatu nya yg dia simpan di ransel dg cepat.
Saat dia kembali ke lapangan, mendadak langkah nya terhenti. Bangku penonton hampir terisi penuh oleh manusia.
" Teme. " Naruto berlari menghampiri nya." Ini di luar dugaan. Aku tidak tau jika dia akan melakukan ini. "
" Sakura juga ada di sana. " Sai menunjuk gadis bersurai merah muda duduk manis di bangku penonton. Tampaknya dia tidak tau jika Sasuke yg akan bertanding.
" Bagaimana? Mau menyerah? " Gaara menghampiri mereka.
" Kau licik. " ucap Sasuke.
" Aku hanya memberi tau mereka bahwa akan ada pertandingan satu lawan satu di sini. " jelas Gaara sambil tersenyum.
Sasuke mengepalkan kedua tangan nya.
" Kau takut kalah? Kalau begitu berikan Sakura pada ku dan pertandingan ini ti—"
" Will never! " Sasuke menatap nya tajam." Akan ku buktikan pada mu seberapa pantas diri ku untuk nya. "
" Ayo kita mulai. " Gaara berjalan lebih dulu ke lapangan.
Apa ini Sasuke? Naruto melihat Sasuke yg berjalan dg gagah mengikuti Gaara.
Suara teriakan terdengar begitu Gaara masuk ke tengah lapangan. Sakura juga bertepuk tangan dan tersenyum. Tapi, senyum itu luntur ketika seorang pria dg kaos putih dan celana olahraga masuk ke lapangan.
" Sasuke? " ucap Ino tidak percaya.
" Naruto-kun... Sai... " ucap Hinata saat dua orang pria juga masuk ke sana.
Sakura tidak bisa berkata apapun ketika sepasang onyxs itu menatap nya.
" Baiklah. Kalian akan melakukan pertandingan dg waktu 20 menit. 10 bermain, 10 menit istirahat, kemudian 10 menit kembali bermain. Aku yg akan menjadi wasit dan Sai yg akan menghitung point. " jelas Naruto yg sudah membawa bola di tangan nya.
Sai memegang ponsel nya dan sudah siap dg tugas nya." Jika kau tidak percaya, kau bisa menyuruh orang untuk menghitung point mu. " Sai berjalan menuju pinggir lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinky Boy 'n Blueish girl
RomanceKisah sebuah keluarga dg sifat yg berkebalikan