Malam hari datang begitu cepat hari ini. Bahkan Daniel katanya sudah boleh dipulangkan lusa, bertepatan saat kembalinya Chanyeol ke Australia.
Malam ini, jam setengah sembilan di rooftop Rumah Sakit Seoul terlihat seorang pria sedang duduk menjuntaikan kakinya kebawah. Entah apa yang ada dipikiran laki laki itu, sambil menegak sekaleng minuman bersoda ia menatap hiruk pikuk berisik kendaraan dibawah.
"Haaahhh"
Pria itu menghela napas, merasakan dinginnya suhu udara malam ini. Angka termometer nyaris menyentuh -3 derajat, tetapi pria itu tetap keukeuh duduk disana. Mungkin mencari ketenangan karena ia dibuat stress dengan pekerjaanya.
Bunyi klakson mobil terdengar bersahut sahutan berusaha memecah keheningannya di atas sini.
Tiba tiba bunyi langkah sepatu datang di tengah tengah sahutan klakson mobil. Pria itu menengok ke belakang menyadari suara sepatu tersebut.
Setelah melihat siapa yang datang, pria itu kembali membuang wajahnya ke depan sambil berkata, "Pergi saja kalau kau mau ikut ikutan merenung disini bersamaku. Jangan mengacaukan acara 'kesepian'ku."
Chanyeol semakin mendekat sambil terkekeh, "Astaga Baekhyun, Kau sama sekali tidak berubah ya?" ucapnya sambil duduk di samping Baekhyun.
Baekhyun menegak minumannya lagi, "Bagaimana pertunanganmu?" tanya Baekhyun mengalihkan pembahasan.
Wajah Chanyeol mendadak berubah sedikit muram, "Ah, entahlah. Aku tidak terlalu memikirkannya, terima jadi saja." jawab Chanyeol sambil meletakkan tangannya di atas kedua lututnya yang ditekuk.
"Ah ya, kudengar wanita yang dijodohkan denganku itu bermarga Byun. Kau punya adik Baekhyun?" Chanyeol bertanya dengan wajah serius.
Baekhyun terdiam sementara, tatapannya berhenti menatap kesekitar. Kini matanya gentar untuk menjawab, dua puluh detik terbuang sia sia karena hanya dijawab Baekhyun dengan gelengan.
"Tidak, aku tidak punya keluarga." jawab Baekhyun setelah semenit. Chanyeol mengangguk angguk--antara yakin dan tidak-- menerima jawaban Baekhyun.
Baekhyun kembali menolehkan wajahnya ke arah Chanyeol, "Ada apa kau kemari? Mau ikutan mencari penyakit flu bersamaku?" tanya Baekhyun sedikit bergurau.
Chanyeol terkekeh, "Yaah, kapan lagi aku akan merasakan dingin menusuk tulang seperti ini di rooftop?" jawabnya melihat ke sekeliling.
Kemudian hening, yang terdengar hanyalah suara deru mobil dan klakson. Kedua pria itu sama sama tenggelam dengan masalahnya, sampai akhirnya dering telefon Baekhyun berbunyi dan memaksanya untuk pergi dari Rumah Sakit.
"Chanyeol aku harus pergi, ada urusan mendadak. Aku pamit ya, hati hati dengan perjalananmu ke Australi." pamit Baekhyun meninggalkan Chanyeol di rooftop sendirian.
Entah kenapa Chanyeol tiba tiba ingin mengikuti Baekhyun pergi. Hatinya bilang kalau ada sesuatu yang disembunyikan Baekhyun darinya dan orang orang.
Chanyeol memang bukan orang yang tepat untuk disembunyikan suatu rahasia.
***
Pukul sepuluh lewat lima belas menit, mobil Baekhyun tiba di sebuah paviliun dengan ukuran sepetak. Chanyeol di dalam mobil bingung melihat kesekitar.
Ini adalah tempat orang orang sakit jiwa dikarantinakan. Dan juga, untuk apa Baekhyun kemari?
Kemudian Chanyeol melihat Baekhyun memarkirkan mobilnya di salah satu rumah berwarna cream-mocca. Setelah itu Baekhyun turun dari mobilnya dengan terburu buru dan membuat Chanyeol semakin penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kurir x/ Baekhyun EXO [REVISI]
Fiksi PenggemarHighest rank : #4 in kokobop[SELESAI] Dia memang kurir, tapi dia bekerja lebih jauh dari pekerjaan aslinya. Bahkan sangat jauh. Entah mengapa aku perlahan membuka jalur pertemanan untuknya, padahal aku tahu kalau dia itu kurir yang berbahaya. Aku b...