Prolog

407K 19.5K 491
                                    

.... Primum, Non Nocere.-

.... First, Do No Harm.-

Merupakan frase yang berasal dari tulisan Hippocrates, Epidemics, Buku 1, bab XI yang berbunyi:

"Declare the past, diagnose the present, foretell the future; practice these acts. As to diseases, make a habit of two things - to help, or at least to do no harm."

"Nyatakan riwayat masa lalunya, (tentukan) diagnosis saat ini, dan ramalkan masa depannya; praktikkan tindakan ini. Dan untuk (menghadapi) penyakit, biasakanlah untuk melakukan dua hal -- menolong, atau setidaknya jangan merugikan."

Merupakan prinsip dasar dan fundamental yang diajarkan kepada setiap mahasiswa kedokteran dan terus diingat oleh dokter-dokter tersebut ketika melakukan pelayanan terhadap pasien. Meskipun prinsip ini dapat digunakan oleh siapapun dimanapun.

Prinsip tersebut mengajarkan agar para dokter dapat berpikir rasional setiap melaksanakan tindakan kepada pasien. Dan hal pertama yang harus diingat sebelum menolong mereka adalah : jangan merugikan (baik secara materiil dan immateriil), jangan menyakiti ... just, do no harm.

See what I mean?

Ya, kami dididik untuk tidak boleh menyakiti orang lain, khususnya pasien-pasien kami. Mulia ya? Ha! Kami bahkan bisa membuat doktrin dasar itu sebagai bahan gombalan : "kalau sama pasien aja kita nggak boleh nyakitin, apalagi sama kamu kan?"

I wish it was that easy.

Aku berharap prakteknya semudah teori, ketika kami diajarkan bahwa 'haram' jika berbuat kesalahan sekecil apa pun terhadap pasien. Padahal pada perjalanannya, diri kami sendirilah yang lebih banyak tersakiti.

But that's life kan?

_______________________

So ... cerita ini aku tulis karena terispirasi sama salah satu temen aku waktu koas. Dan karena pengen banget mengulas lebih jauh kehidupan para manusia berjas putih ini.

Some of you might not like it. I understand that this is not everyone cup of tea. But it's okay. Seperti yang aku bilang, aku nulis buat share pengalaman & ambil pelajaran dari situ. Meskipun rasanya nggak banget.

Oh iya ... cerita ini setting nya post Sillage ya. Ketika dokter Reno selesai residensi dan memulai karir sebagai dokter bedah saraf termuda di Indonesia (ceritanya). Dan di rumah sakit berbeda, bukan rumah sakit tempat Alina & Reno sekolah sebelumnya.

Sekali lagi, terima kasih buat temen-temen yang udah kasih kesempatan buat cerita ini. Thank you for feedbacks, votes and comments.

Happy reading fellas!!

Primum, Non Nocere (First, Do No Harm)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang