Some Reason...(#chapter 5)

74 6 0
                                    

Sehun keluar dari taksi begitu sampai di depan tempat Cafe yg Sehun sebutkan. Ia menyadari Cafe tersebut dekat dengan rumah sakit tempat ia membawa Sehun kemarin. "apa ini? Apa ia belum pulang dari rumah sakit?"
gumam Se Hyun sambil melangkah ke dalam.

Se Hyun melihat ke sekeliling Cafe berusaha mencari keberadaaan Sehun. Saat tengah bingung mencari, Sehun datang dari belakangnya dengan dua sandwich dan minuman di nampan. "oh! Kim Se Hyun, kau sudah datang?" ucapnya sambil tersenyum manis.

Mereka duduk berhadapan sambil memakan sandwich mereka masing-masing. "kau suka sekali dengan sandwich ya?" kata Se Hyun menyela Sehun yg hendak menyuapkan sandwich kedalam mulutnya. "karena aku tidak tahu bagaimana caranya memasak dan jatahku tidak cukup untuk makan di restoran setiap hari" ujarnya kembali tersenyum

"aku dengar kau keponakan Eun Ji ssaem, sungguh kabar yg mengagumkan" 

"ah.. Ssaem itu adik Ibuku"

"aku sudah dengar soal ibu dan ayahmu juga. Wah.. Ternyata si top-nya Taeyang ini punya cerita yg mengharukan sekali"

"kau merasa iba padaku? Hati-hati dengan perasaanmu, rasa iba bisa saja berubah jadi suka lalu suka jadi---"

"kau mau mati?!"

Sehun tertawa mendengarnya "ah.. Aku baru saja tidak bertemu denganmu sehari, tapi aku rasanya sudah sangat merindukanmu" Se Hyun menatap Sehun dengan tajam begitu Sehun mengatakan kalimat terakhirnya "kau benar-benar mau mati rupanya"

"omong-omong, kau tahu dari mana Eun Ji ssaem bibiku dan menghubunginya kemarin?" tanya Sehun mengalihkan pembicaraan. Ia takut kalau-kalau nanti Se Hyun kabur gara-gara topik pembicaraannya.  "aku tidak menghunginya. Aku menelepon kakakku karena tak tahu siapa yg harus kuhubungi, dan ia datang dengan kakakku" Sehun binngung mendengarnya "bagaimana bisa?" Se Hyun tersenyum kaku "Eun Ji ssaem adalah pacar Oppaku" Sehun menyerngit mendengarnya "cerita ini benar-benar mengagumkan! Jadi, pria hebat yg selalu imo (bibi) ceritakan adalah kakakmu?!" ujar Sehun tak percaya sekaligus kagum "daebak! Tak bisa di percaya"

Se Hyun cuma mengangkat bahunya mendapati reaksi Sehun.
.
.
.
Mereka berjalan berdua menuju rumah sakit "ada barangku yg tertinggal, tadi pihak rumah sakit memberi tahuku" jelas Sehun. "barang? Memangnya barang apa yg kau tinggalkan?" tanya Se Hyun penasaran. Sehun memperhatikan raut muka Se Hyun, ia tersenyum senang "lihatlah! Kau sedang penasaran soal aku!!" seru Sehun girang. Wajah Se Hyun berubah kesal mendengarnya "apa-apaan sih?"

Se Hyun berjalan mendahului Sehun dengan kesal "woo.. Kim Se Hyun, kau marah padaku? Jadi benar kau ingin tahu soal aku? Kau kesal karena tertangkap basah? .." ujar Sehun menggodanya.
.
.
.
Sehun menerima sebuah bingkisan berisi jam tangan dari seorang perawat yg menghubunginya "aku menghubungimu karena kelihatannya itu mahal" ujar sang perawat lalu pamit.

Sehun memeriksa isi bingkisan itu dan terlihat lega begitu mendapati jam tangannya ada di sana. Jam tangan berdesign klasik warna hitam itu memang terlihat menawan, wajar jika perawat tadi mengatakan kelihatannya jam itu barang mahal. Bahkan ada inisial SH di sana.

Se Hyun sebenarnya penasaran dengan barang yg membuat Sehun terlihat begitu lega ketika menemukannya kembali. Namun ia diam saja karena perkataan Sehun sebelumnya. Ia tak mau penasaran soal Sehun, jika itu sampai terjadi berarti ia mulai merasakan sesuatu padanya bukan? Tapi penasaran juga merupakan sifat alamiah manusia, jadi mau bagaimana lagi? Se Hyun pusing sendiri memikirkannya.

Some ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang