Some Reason.. (#chapter 9)

42 5 0
                                    

Se Hyun menatap Sehun dalam-dalam yg membuat Sehun gugup dan berdebar. Bagaimanapun, Sehun baru pertama kali melihat tatapan mata Se Hyun yg seteduh dan dalam seperti itu. "Oh Sehun.. " panggil Se Hyun dengan suara lirih. Sehun yg masih tak karuan perasaannya berusaha menyadarkan dirinya "hmm? Kenapa?"

Dengan tatapan mata yg membuat Sehun tak dapat berkata apa-apa itu, Se Hyun melanjutkan kalimatnya "terimakasih,ya.." jantung Sehun benar-benar seperti berhenti berdetak saat ini, tatapan Se Hyun yg seperti itu benar-benar sesuatu. "tidak, bukan apa-apa. Ah, aku minta maaf datangnya lama tadi" kata Sehun kemudian muncullah senyum hangat khasnya.
.
.
.

Pada akhirnya, satu-satunya orang yg terjaga adalah Sehun. Eun Ji sudah tertidur sambil duduk begitupun penyidik Heo. Sedangkan Se Hyun tertidur dengan kepalanya yg bersandar ke bahu Sehun.

Sehun tersenyum sesaat, memang rasanya tidak adil jika ia merasa senang sedangkan Jun Myeon sedang berjuang di meja operasi. Tapi begitu mengingat Se Hyun yg langsung menghubunginya begitu mendapat kabar itu, juga Se Hyun yg marah saat ia datang lama padahal ia sudah berusaha datang secepat mungkin. Ah,Bukankah itu berarti Se Hyun sangat menantikan kedatangannya hingga menganggap ia lama? Ia hanya merasa bahwa kejadian malam ini akan berperan besar pada hubungan mereka ke depannya.

Tentu saja Sehun juga terkejut dan khawatir dengan apa yg menimpa Jun Myeon, tapi entah kenapa di satu sisi ia merasa bersyukur ada kejadian seperti ini. Memang Sehun egois 'kan? Tapi Sehun tak dapat mengendalikan dirinya. Ia merasa senang karena Se Hyun sepertinya mulai menerimanya, menerima kalau sekarang ini mereka sepasang kekasih yg sudah sepatutnya bisa saling mengandalkan satu sama lain.
.
.
.
Se Hyun masih tertidur dan bersandar di pundak Sehun, coat dan selimut yg tadi Sehun pakaikan pun masih menempel sempurna di tubuhnya.

Seorang dokter keluar dari ruang operasi, Sehun segera memanggil Se Hyun berbisik, namun karena tak tega ia akhirnya berusaha memindahkan kepala Se Hyun ke sandaran kursi saja.

"permisi, apa anda wali pasien Kim Jun Myeon?" Sehun agak bingung menjawabnya. Ia melirik Se Hyun yg masih bersandar di pundaknya. untungnya Eun Ji dan penyidik Heo langsung terbangun begitu mendengar seseorang berbicara.
.
.
.
.
.
Ke esokan paginya, Jun Myeon sudah di pindahkan ke ruang perawatan dengan Eun Ji dan Se Hyun yg menungguinya. Karena kamar itu berisi dua ranjang dan ranjang satu lagi kosong karena belum ada pasien yg menempati, Se Hyun tidur di sana dengan selimut yg kemarin Sehun bawakan. Kenapa? Karena selimut yg seharusnya untuk ranjang itu di pakai Eun Ji yg tertidur di kursi samping ranjang.

Siapa pelakunya? Tentu saja Sehun yg bahkan meninggalkan makanan (kimbbap segitiga)  dan dua kotak susu di atas meja samping ranjang. "ssaem, aku harus pergi ke sekolah. Makanan dan susunya tolong berbagi dengan Se Hyun. Aku akan bilang pada guru Hwang soal Jun Myeon Hyung,jadi ia bisa memberikan ijin untuk ssaem dan Se Hyun" tulis Sehun pada notes yg tertempel di plastik berisi makanan itu.
.
.
.
Sehun mampir ke sebuah florist setelah pulang dari tempat les. Ia masuk ke dalam tokoh bunga itu dan berbicara dengan pemilik toko "tolong rangkaikan aku bunga yg cantik" katanya sambil kemudian tersenyum ramah "oh, bunganya akan kau berikan untuk siapa? Pacarmu?" tanya wanita muda pemilik toko itu pada Sehun yg kini sedang tersipu malu dengan pertanyaannya.

"ah, bukan. Seorang Hyung yg ku kenal sedang mendapatkan perawatan setelah operasi. Kalau untuk pacarku, akan aku pilih sendiri" jawab Sehun malu-malu.

Pemilik toko itu mengangguk-angguk mengiyakan cerita Sehun. "baiklah, silahkan pilih bunga yg ingin kau berikan pada pacarmu" kata pemilik toko itu di sertai senyuman manis, lalu merangkaikan bunga yg Sehun minta.

Some ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang