Some Reason.... (chapter#1)

160 17 1
                                    


Kim Se Hyun, gadis SMA yg biasa-biasa saja,tidak terlalu menonjol. Ia bukan siswi poluler yg jadi pujaaan, meskipun wajah Se Hyun terbilang cukup cantik, tubuhnya pun proporsional. Mungkin karena sifat Se Hyun yg cenderung pendiam dan kurang pandai bergaul, siswa-siswa tak terlalu familiar dengannya. Terlebih lagi Se Hyun baru pindah ke sekolah Taeyang ketika tahun kedua, lebih tepatnya beberapa bulan yg lalu. Jadi sekarang ini pun, Se Hyun masih dalam proses adaptasi dengan sekolah barunya.

Hari ini seperti biasanya, Se Hyun menikmati makan siangnya seorang diri. Ia makan di pojok sambil mendengarkan musik dari earphonenya. Ia fokus makan tanpa mempedulikan sekelilingnya.
Makannyapun tanpa membuat keributan yg berarti, sunyi.

"aku tidak di kucilkan, hanya saja aku tidak suka jadi pusat perhatian dan aku suka sendirian"


Se Hyun bangkit dari meja tempatnya makan itu dan melangkah keluar begitu selesai. Bahkan ketika di kelaspun, Se Hyun tidak banyak bicara dan duduk di kursi paling belakang.

"aku tidak terlalu menonjol di antara yg lain. Aku juga bukan siswa yg cerdas."

Ketika jam istirahat ia membawa beberapa buku lalu melangkahkan kakinya ke atap sekolah. Sebenarnya ada aturan yg melarang siswa naik ke atap karena takut terjadi hal-hal yg tidak menyenangkan. Namun metode mengunci atap sudah kuno karena para siswa bisa dengan mudah membobol kuncinya. Terutama sekumpulan anak-anak yg suka menindas anak lainnya.

Se Hyun duduk di tepi atap itu tanpa rasa takut sama sekali. Ia sudah terbiasa melakukannya, sampai sejauh ini ia tak pernah sekalipun jatuh ke bawah.

Ia justru menyukai suasana di atap ini, tenang. Jika di kelas anak-anak lain selalu meributkan sesuatu, maka di sinilah tempat Se Hyun bisa menemukan suasana yg lebih tenang. Setidaknya lebih tenang dari ruang kelasnya.

Ketika akan memasang earphone miliknya kembali, ia mendengar suara pintu dibuka. Se Hyun awalnya tak terlalu mempedulikannya dan melanjutkan apa yg sedang ia kerjakan. Mungkin ia berpikir,para penindas itu yg datang untuk menjahili seseorang lagi.

Se Hyun baru menyadari yg masuk tadi bukanlah anak-anak penindas melainkan orang lain. Ketika Pria yg di maksud kini berdiri di samping Se Hyun, merentangkan tangannya seakan bersiap untuk meloncat ke bawah. Se Hyun tentu saja kaget menyadari hal itu.

"hei!!.." teriak Se Hyun dari tempatnya duduk, ia segera bangkit berdiri dan mencoba mencegahnya. Namun pria itu sama sekali tak bergeming. Justru menutup matanya, merasakan hembusan angin...untuk terakhir kalinya...?

"apa yg kau pikirkan?!" teriak Se Hyun.ia berusaha untuk melihat wajah pria itu yg tertimpa sinar matahari dengan lebih jelas. "apa yang sedang kau lakukan?!" sentak Se Hyun sekali lagi.

"aku memang tak suka ikut campur urusan orang lain. Tapi apa aku harus diam saja melihat seseorang yg akan melompat di depanku?"

"lagi pula sudah tidak ada lagi alasan.. (untuk hidup)" kata pria itu sambil masih memejamkan matanya, tanpa menoleh ke arah Se Hyun sedikitpun.

Se Hyun mengangkat sebelah alisnya, tak mengerti apa yg di katakan pria itu "apa maksudmu?" ujar Se Hyun tidak mengerti.

"urusi saja urusanmu sendiri" ujar pria itu kata ketika mendengar kebingungan Se Hyun, padahal ia bahkan tak menoleh sama sekali ke arah Se Hyun.

Some ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang