Some Reason...(#chapter 3)

57 6 0
                                    

Se Hyun bangun dan berangkat sekolah seperti biasanya, dengan sepedanya. Ia sempat kepikiran soal kata-kata Sehun kemarin soal sepedanya "rantainya longgar, besok pasti akan seperti ini lagi. Sebaiknya kau perbaiki" Se Hyun sempat gelisah sebelum menaiki sepedanya bagaimana kalau kata-katanya menjadi kenyataan dan sepedaku rusak lagi?

"kenapa kau kelihatan bimbang seperti itu? Mau Oppa antarkan saja?" suara Jun Myeon memecah kebimbangan Se Hyun. Ia melihat penampilan kakaknya yg masih urakan "Oppa tidak berangkat kerja?" tanya Se Hyun heran "kau pikir aku akan berangkat kerja jam 7 pagi? Aku bahkan tidak mengerti kenapa kau berangkat sepagi ini!" ujar Jun Myeon.

Se Hyun tersenyum kikuk mendengar penuturan Jun Myeon. "aku menghidari seseorang" katanya lalu bergegas berangkat.

Kalau aku berangkat seperti biasanya, bisa-bisa Oh Sehun tiba-tiba muncul dan kami berangkat bersama..

Se Hyun mengayuh sepedanya, baru setengah jalan, kata-kata Sehun menjadi kenyataan. Tepat di depan apotek Chan Yeol, rantai sepedanya lepas. Se Hyun mendesah kesal. "ah...bagaimana ini? Aku tak tahu cara memperbaikinya" Se Hyun melirik jam tangannya. Satu hal yg terbesit di otaknya saat itu adalah,anak itu pasti sedang menungguku di luar rumah.

Pada saat seperti ini entah kenapa ia berharap Sehun muncul seperti kemarin dan kemarinnya lagi. Memberikan perhatian dan bantuan yg tidak di duga. Aish! Kim Se Hyun, sadarkan dirimu!! Apa yg sedang kau pikirkan?! Se Hyun menampar dirinya sendiri dengan keras, tapi ia sendiri kesakitan dengan tamparan itu.

"kalau begini, biar berangkat pagi pun, aku pasti akan bertemu dengan orang itu" desahnya. Ia berjongjok, mencoba memperbaiki rantainya sendiri, tapi tetap tak bisa.

"kau benar-benar tak bisa bertahan tanpaku, Kim Se Hyun-sshi" suara itu mengagetkan Se Hyun. Tanpa di sangka-sangka, orang yg dari tadi di sebut-sebut Se Hyun muncul. "aku heran kenapa kau berangkat sepagi ini, kau mau menghindariku?" Sehun tersenyum licik, ia lalu turun dari sepedanya.

"kau tidak tahu ya? Aku biasa berangkat sepagi ini tahu!" Sehun kembali tersenyum, membuat Se Hyun kikuk. "kenapa sih kau suka sekali tersenyum?" kata Se Hyun seolah tak mendengar kalimat pertama Sehun. Ia berpura-pura tak ada yg terjadi. "kenapa? Kau berdebar saat aku tersenyum?" Sehun kembali tersenyum "lihat! Kau senyum lagi!!" seru Se Hyun kesal.

Sehun mengecek sepeda Se Hyun, ia menggelengkan kepalanya. "kenapa?" tanya Se Hyun cemas. "tak bisa, kalau di perbaiki sekarang pun, nanti pasti akan lepas lagi" jelas Sehun.

Ia membawa sepeda Se Hyun kedepan apotek Chan Yeol. Ia kemudian mengeluarkan notes dari dalam tasnya, menulis sesuatu disana lalu menempelkanya di pintu apotek itu. "Hyung, tolong titip sepedanya ya? Aku akan ambil kembali untuk di perbaiki"

Se Hyun yg sedari tadi mengamati apa yg Sehun lakukan, bertanya-tanya apa yg sedang di lakukannya?

Sehun kembali, ia menaiki sepedanya, lalu memberi isyarat agar Se Hyun bonceng di belakangnya. Namun Se Hyun diam saja, seolah tak mengerti maksud Sehun yg sangat jelas itu. "kenapa? Jangan bilang kau mau menolak seperti kemarin?" iya, kemarin saat keduanya berjalan-jalan dengan menuntun sepeda Sehun karena Se Hyun tak mau di bonceng.

"kau gila ya?.. Bagaimana bisa aku.."

"kalau tidak mau naik, ya sudah" potong Sehun. Ia memberi isyarat sekali lagi. Se Hyun ragu, ia hanya menatap Sehun tanpa bergerak "tidak mau naik?" tanya Sehun memecah kebimbangan Se Hyun "a-aku mau naik!" ujarnya tergagap lalu lekas menaiki sepeda Sehun.

Some ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang