Some Reason.. (#chapter 10)

49 3 0
                                    

Cahaya matahari yg masuk melalui jendela di samping tempat tidur membuat Se Hyun terbangun perlahan. Ia duduk di tepi ranjang yg dekat dengan jendela. Ia melihat keluar jendela dan takjub dengan pemandangan di luar jendela. Rumah Sehun rasanya jauh lebih indah dan terawat di banding rumahnya dengan Jun Myeon.

Rumah ini sama besarnya dengan rumah yg ia tinggali dengan Jun Myeon padahal Sehun hanya tinggal seorang diri. Ia sampai bertanya-tanya bagaimana Sehun membersihkan dan merawat rumah ini sendirian?

Samar-samar ia mendengar suara gaduh dari luar. Penasaran, Se Hyun-pun keluar dan turun ke lantai bawah dimana suara itu berasal. Ia melangkahkan kakinya ke dapur dan menemukan Sehun yg berusaha memasak sesuatu dan terlihat bingung, ia hanya berdiri di depan meja memandangi beberapa bahan makanan yg ada di atasnya.

"Oh Sehun, apa yg sedang kau lakukan?" Se Hyun melangkah mendekatinya. "oh, Se Hyun-ah! Kau sudah bangun?" Sehun menyambutnya dengan senyuman manis. "bagimana? Apa tidurmu nyenyak??" tanya Sehun tak melepaskan senyumannya "yah.. Begitulah.. " jawab Se Hyun ambigu.

"omong-omong Se Hyun-ah, kau kelihatan cantik bahkan saat baru bangun tidur" puji Sehun. Mendengar kata-kata Sehun bukannya senang, Se Hyun justru menutupi wajahnya. Ia hanya merasa bahwa kata-kata Sehun itu tidak tepat di ucapkan padanya, timing-nya benar-benar tidak pas. Bayangkan saja penampilan seseorang yg baru bangun dari tidurnya. Rambut kusut, mata merah dan sembab.. Ya begitulah kiranya.

Se Hyun bahkan dengan refleks membenahi rambutnya.
"aku masih belum mandi, tahu!" kata Se Hyun kikuk. Sehun tertawa kecil "tidak apa-apa, aku suka Kim Se Hyun yg seperti ini. Inner beauty yang paling penting 'kan?" katanya kembali tertawa "kau masih tetap cantik, kok" ujarnya sekali lagi meyakinkan.

"sudahlah. Apa yg sedang kau lakukan tadi?" Se Hyun berusaha mengganti topik yg rasanya semakin membuatnya risih. "aku mau membuatkanmu sarapan, tapi aku tidak tahu apa yg harus kulakukan" jelas Sehun. Ia menunjuk beberapa bahan makanan yg tergelatak di atas meja dengan dagunya.

"dasar kau ini! Makanya, berhentilah makan sandwich" Se Hyun melangkah mendekatinya "minggir! Biar aku yg lakukan" kata Se Hyun dengan isyarat tangannya. Sehun-pun bergeser sedikit dari tempatnya berdiri "kau bisa memasak?" tanya Sehun kagum "hei, bagaimanapun juga aku ini seorang perempuan" jawab Se Hyun agak tersinggung.

Sehun tersenyum kagum "woah.. Daebak! Se Hyun-ah, respect!!" Sehun melakukan pose seperti hormat pada Se Hyun sambil tersenyum lebar. "apa-apaan, sih?" Se Hyun mengikat rambutnya dan mulai memasak bahan-bahan yg ada di atas meja.
.
.
.
"aku tidak tahu kau bisa memasak. Dari kelihatannya, kau ini tipe orang yg hanya makan makanan beku" Se Hyun tersenyum kecil mendengarnya "kau sedang membicarakan dirimu sendiri?" Sehun tertawa di buatnya. benar, ia membicarakan dirinya sendiri "aku membuka kulkasmu.. Woah... Tidak heran kau selalu mengajakku makan sandwich" kata Se Hyun meledek.

Mereka duduk berhadapan di meja makan sambil memakan sarapan. Tidak banyak yg bisa di buat Se Hyun dari kulkas Sehun yg isinya cuma makanan beku dan berkaleng-kaleng soda. Ia sampai tak habis pikir, lemari pendingin sebesar itu cuma di isi makanan beku? Untunglah ada beberapa telur, kimchi, dan sayuran yg bisa di masak dan di makan. Percaya atau tidak, dari sekian banyak kaleng soda yg ada di dalam kulkas Sehun, ada beberapa yg sudah lewat tanggal kadaluwarsanya. Benar-benar tak di duga, si Top-nya Taeyang ini punya cerita kehidupan yg menyedihkan seperti ini.

"jangan katakan apa-apa dan makan saja" kata Se Hyun lalu bangkit dari tempat duduknya. "kau mau kemana?" tanya Sehun heran, ia pikir mereka akan sarapan bersama. "mandi" jawabnya pendek lalu berlalu ke lantai dua.
.
.
.
Se Hyun sudah memakai seragam dan Sehun-pun sudah siap setelah mencuci beberapa piring serta alat makan. Ia melihat Se Hyun turun dari tangga. Benar-benar berbeda dengan Se Hyun yg tadi, sekarang Se Hyun sudah kembali dengan aura "dingin" yg melekat pada dirinya.

Some ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang