2

38.4K 1.6K 21
                                    

Lalisa, dan Jennie lagi duduk dikursi mereka di kelas. Lalisa itu mempunya tiga sahabat yang sangat dekat dengannya yaitu Jennie, Jissa dan Rose. Tetapi Lalisa hanya sekelas dengan Jennie, Rose dan Jissa beda kelas.

"Kemarin lo jalan sama Vi?" Tanya Jennie yang pandangannya masih fokus ke layar ponselnya.

"Iya kenapa?" Tanya Lalisa seraya melirik Jennie.

"Ihh kapan gue jalan sama Al?" Kata Jennie dengan nada lebaynya.

Asal kalian tau saja, Jennie ini sangat mencintai dan menyukai Al si cowok kasar dan cuek salah satu temen Kelvino. Entah kenapa Jennie suka dengan lelaki dingin seperti Al ini.

"Yaelah move on Jen, Joshua nungguin tuh." Kata Lisa yang membuat Jennie mencibir.

Dari arah pintu kelas ada Kelvino, Al dan Rafa yang baru sampai, mereka bertiga kebetulan berada di kelas yang sama dengan Lalisa.

"Yaampun Al ganteng banget." Pekik Jennie dengan senyuman lebarnya.

Kalau dipikir-pikir daripada ganteng darimana coba? Wajah Al iti terlalu datar seperti penggaris, namanya juga bucin sih Lalisa sangat paham.

"Gantengan emphi tau." Kata Lalisa seraya memperhatikan Kelvino yang sedang bermain game di ponselnya.

"Ganteng apaan, pacar lo itu cantik sama kayak adek nya." Kata Jennie yang membuat Laisa refleks menoyor kepala gadis itu.

Menyebalkan sekali gadis itu, wajah Kelvino itu memng terkesan manis dan imut. Tetapi kesan ganteng dari wajahnya itu tidak bisa hilang begitu saja.

Jennie mengaduh lalu bales menoyor Lalisa tidak mau kalah, dan mereka berakhir dengan toyor menoyor seperti anak kecil.

Kelvino itu anak ketiga dari empat bersaudara, ketiga saudaranya itu lelaki semua, kebetulan adiknya yang bernama Bagas itu seumuran dengan adik Lalisa.

Kedua kakak Kelvino itu sudah ada yang kuliah dan juga bekerja. Kakak pertama Kelvino adalah Kak Bastian yang bekerja di perusahaan keluarga mereka, dan Kakak kedua Kedua itu Kak Daenil yang sudah kuliah di semester akhir.

****
Lalisa, Jennie, Rose, dan Jissa saat ini sedang bberjalan menuju ke kantin. Banyak sekali yang menyapa Rose sama Jissa, karena Rose sama Jissa itu anak OSIS dan anak Paskibra.

Sedangkan Lalisa dan Jennie tidak famous dan bahkan tidak terkenal di sekolah ini, karena Lalisa itu memang tidak suka menjadi sorotan banyak orang. Bukan karena gadis itu anti sosial, memang ia lebih nyaman seperti ini.

"Kak Lisa!"

Refleks Lalisa dan ketiga temannya berhenti berjalan saat ada yang manggil nama gadis itu, kalau tidak salah ingat namanya itu Mark. Dan kebetulan Mark ini adalah teman dekat Bagas, adiknya Kelvino. Belum lagi Mark ini cukup terkenal dikalangan anak kelas sepuluh.

Sebenarnya Lalisa ragu untuk mendekati cowok yang memanggilnya tadi, takut jika Kelvino melihat interaksi mereka. Dan malah membuat masalah dengan Mark, pacar Lalisa itu kan sangat posesif dan menyebalkan.

"Udah samperin aja, nanti gue yang awasin kalau ada si Vi muncul. " Kata Rose dan akhirnya Lalissa pun mengangguk.

"Ada apa?" Tanya gadis itu to the point karena ia memang tidak suka basa-basi.

"Boleh minta nomor whatsaapnya engga kak?" Tanya Mark yang keliatan malu-malu.

"Lis, gawat! Ada Vi! " Kata Jissa was-was, membuat Lalisa kaget seketika.

Benar saja di ujung lorong penghubung kelas sepuluh dengan kelas dua belas ada Kelvino yang sedang berjalan sendirian seraya menatap tajam Lalisa, gadis itu mengigit bibir bawahnya gugup. Tamat riwayatnya sudah, gadis itu sudah tertangkap basah dan susah untuk mengelak.

Possessive Boy #BS1 (END) #Wattys2018 (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang