Aurora adalah gadis biasa seperti gadis pada umumnya. Setidaknya, Aurora pernah merasakan kebahagiaan ketika Ibunya selalu mendongengkan cerita anak-anak di masa kecil.
Aurora akan selalu tersenyum cantik tatkala melihat Ibunya mecium kening sebelum Aurora bermain di alam mimpi.
Dan tidak hanya tentang kebersamaan Aurora dengan Ibunya.
Ayahnya pun sama. Aurora akan menempel di punggung sang Ayah, merengek meminta boneka barbie yang sangat cantik, lalu akan berteriak girang setelah boneka barbie itu berhasil ada di genggaman tangan mungilnya. Ayah Aurora adalah tipe orang tua yang tidak pelit, ketika gadis kecilnya merengek ingin sesuatu, sang Ayah dengan kemurahan hatinya akan mengangguk mengabulkan.
Keluarga Aurora pernah berada di posisi keluarga lengkap yang harmonis, menabur butiran-butiran kasih sayang untuk dikonsumsi sebuah keluarga bahagia setiap hari. Namun sangat disayangkan, posisi itu hanya bisa bertahan sampai usia Aurora menginjak lima tahun.
Ibu Aurora sering mengeluh sakit di seluruh tubuhnya. Itu karena ada segumpal penyakit mematikan yang sedang menggerogoti tubuh Ibunya hingga berakhir harus kehilangan nyawa.
Aurora kecil sangat terpukul, tidak berhenti menangis dan meminta kepada sang Ayah untuk membawa sosok Ibunya kembali. Aurora rindu dongeng-dongeng Ibunya, Aurora rindu masakan enak Ibunya, Aurora rindu kebahagiaannya waktu dulu.
Namun entah disyukuri atau tidak, tepat kelima bulan Ibunya tiada. Ayah Aurora mengajaknya untuk ikut ke suatu tempat, dan di sana Aurora menemukan seorang wanita yang sepertinya lebih muda dari Ibunya.
Wanita itu bernama Nany.
Pertama Aurora tidak merasa curiga, Ayahnya sering mengenalkan Aurora kepada teman-teman Ayahnya yang lain, mungkin wanita ini juga adalah teman Ayahnya -pikir Aurora positif.
Namun nyatanya Aurora salah! Dengan seringnya wanita itu datang ke rumah, Aurora mulai merasa bahwa ada yang tidak beres. Hati kecil Aurora merasa waswas, apalagi ketika Ayahnya dengan lantang menyuruh Aurora memanggil Nany dengan sebutan 'Mommy'.
Aurora kecil jelas tidak mau dan marah kepada Ayahnya. Menurut otak kecil Aurora, tidak ada wanita lain yang bisa menggantikan Ibunya, hanya Ibunya yang pantas dipanggil Mommy, tidak dengan wanita lain ataupun wanita itu sendiri.
Namun kemarahan Aurora tidak berarti apa pun. Ayahnya sepertinya sudah tidak peduli lagi. Aurora akan berakhir meringkuk di balik selimut tebal dengan isakan kecilnya, menceritakan kekesalannya kepada bingkai foto cantik Ibunya di dalam dekapan.
"Daddy sudah tidak mencintai kita lagi." Kata-kata itu yang selalu Aurora katakan sambil menatap foto cantik sang Ibu.
Lalu sampailah di hari yang tidak diinginkan Aurora. Ayah Aurora menikahi wanita itu tanpa bertanya terlebih dahulu kepada Aurora bahwa gadis kecil itu setuju atau tidak. Ayah Aurora bahkan langsung mengajak Nany tinggal bersama, dan memaksa Aurora untuk memanggil wanita itu Mommy.
Aurora kecil hanya bisa menangis. Bertanya kepada diri sendiri kenapa sampai saat ini Mommynya tidak kunjung kembali? Aurora tidak ingin wanita itu, Aurora hanya ingin Mommynya. Wanita itu kasar. Selalu memarahi dan menyuruhnya membersihkan rumah ketika Ayahnya sedang ada di kantor, sangat berbeda sekali dengan Mommynya.
Dan Aurora tidak suka itu.
Bertahun-tahun Aurora hidup dengan kekejaman wanita yang merangkap sebagai ibu tirinya, walau dalam kenyataan lain wanita itu sedikit pun tidak sudi dipanggil seorang ibu. Tentu itu tanpa sepengetahuan sang Ayah.
Saat usia Aurora tepat menginjak ke 10 tahun, Ayah Aurora kecelakaan dan mengakibatkan meninggal dunia di tempat kejadian.
Berhari-hari setelah meninggal. Aurora hanya bisa menangis di tempat dimana jasad Ayahnya di kuburkan. Dan dari saat itu Aurora baru mengerti bahwa Ayah dan Ibunya tidak akan mungkin bisa kembali lagi. Aurora sendirian dan harus pasrah untuk dijadikan budak di rumahnya sendiri oleh Nany. Bahkan Aurora tidak di izinkan menginjak bangku sekolah sedikit pun.
Sikap berengsek Nany terlihat semakin menjadi ketika mengantongi fakta Ayah Aurora sudah meninggal dunia. Setiap hari wanita itu akan selalu berpesta pora dengan dollar-dollar milik Ayahnya, terkadang Nany akan membawa pria berbeda-beda untuk dibawa berkunjung di rumah megah milik Aurora.
Namun itu tidak berselang lama. Karena pada suatu hari Nany mendapatkan imbalan dari semua tingkah kejinya. Termasuk pula menambah penderitaan lebih besar untuk Aurora.
Laki-laki yang dipacari Nany ternyata adalah orang yang sama jahatnya dengan dirinya, membawa kabur seluruh tabungan milik Ayahnya tanpa sisa.
Mereka jatuh miskin. Lalu perusahaan yang di rintis Ayahnya hacur dalam sekejap, aset dan rumah mewah mereka dijual untuk membayar hutang perusahaan dan gaji karyawan. Tetapi dengan brengseknya wanita itu tetap tidak merasa bersalah sedikit pun.
Nany membawa turut serta Aurora untuk tinggal di flat kecil yang biaya sewanya cukup murah. Dan Nany biasanya hanya bisa bersantai ria. Melimpahkan seluruh beban hidup ke atas pundak Aurora yang rapuh.
Tidak ada pilihan lain.
Aurora akan bekerja paruh waktu sampai larut malam, dan uang dari gajinya hanya cukup untuk makan dan membayar keinginan berengsek Nany yang menggantung di ujung telunjuknya yang luar biasa. Termasuk pula membayar sewa hunian kecil mereka.
Aurora tetap pada tujuan awalnya, bertahan dengan semua penderitaan, hingga kebahagiaan menjemputnya dari semua penderitaan ini.
Usia Aurora saat ini menginjak 20 tahun. Usia yang cukup matang untuk membuat seorang Aurora yang dulunya sangat cengeng dan lemah kini bertransformasi menjadi seorang wanita kuat.
Mungkin penderitaan yang sudah membuat kepribadian seseorang berubah, dan ternyata memang benar.
Karena Aurora memang merasakan sendiri tentang perubahan itu di dalam hidupnya.
------
--------
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Love
RomanceBerawal dari ketertarikan yang terasa cukup berbeda, dilanjut dengan sebuah tamparan yang mendarat tepat di pipinya. Membuat Darren Nicholas, seorang aktor yang sudah amat terkenal seantero dunia. Nekat membeli seorang gadis bernama Aurora untuk dij...