Unwanted Love - Chapter 6

21.4K 1.5K 92
                                    

Sebenarnya Aurora sudah mencari celah untuk kabur saat pesawat milik si aktor bajingan itu mendarat tepat di negara neraka, ah, maksudnya di negara Amerika.

Namun terkutuklah dengan kekayaan si bajingan yang begitu tumpah ruah hingga berhasil mendaratkan empat bodyguard berpostur tinggi tegap plus berwajah seram mengerumuni tubuh kecilnya hingga Aurora bisa dengan sialnya berhasil dihempaskan di dalam mobil mewah yang ternyata si bajingan sudah ada di dalamnya.

Aurora harus mengumpat di dalam hati, ketika matanya menemukan tatapan Darren sedang melekat ke arah tubuhnya. Sialan! Aurora merasa terlecehkan.

"Jangan menatapku!" ucap Aurora dengan nada sinis, tatapannya terbuang ke arah jendela mobil.

Terdengar kekehan menyebalkan Darren di telinga Aurora.

"Kau wanita keras kepala."

Dan itu benar!

Aurora mendengus sinis mendengarnya, "Dan kau laki-laki bajingan." Ingat Aurora mempunyai tampungan kata-kata bagus luar biasa di dalam mulutnya.

Salah satunya membuat emosi Darren meningkat, sedikit membuat Aurora terlihat mempunyai pertahanan kuat, walau artian sesungguhnya, ia tetaplah seorang wanita yang akan ketakutan dan menangis saat takdir kelam melintas dan berakhir menetap di hidupnya. Aurora juga bukanlah wanita yang lemah. Setidaknya dalam beberapa hal. Dia sudah terbiasa mengurusi amarah atau perlakuan kejam Nany, dan karena itu membuat Aurora bersyukur telah dianugerahi mulut setajam pedang yang membentang.

Darren masih menatap Aurora tapi berpindah ke arah wajahnya. "Ya, kau benar aku bajingan. Aku sangat suka julukan itu." Nada bicara Darren terdengar sangat tidak cocok dipadupadankan dengan perkataanya.

"Sinting." Aurora mendesis jijik.

Dan entah disyukuri atau tidak Darren mendengarnya. "Kau bilang apa?!"

"Sinting!"

"Apa kau mau mulut manismu itu kusumpal lagi dengan obat bius?!"

Mendengar itu Aurora langsung menyela perkataan Darren dengan sangat cepat, "Kau bajingan, itu yang kubilang. Puas!"

Darren mengeluarkan napas berat. Alisnya mengkerut dan itu selalu terlihat menyeramkan. Mungkin amarah seorang Darren sedang diombang-ambingkan oleh mulut pedas Aurora sekarang.

Tanpa dimengerti tangan Darren meraih pundak Aurora, sedikit mencengkeramnya hingga wanita itu meringis. Menarik tubuh gadis itu sampai menempel di tubuhnya.

Aurora sontak terbelalak panik. "Apa yang kau lakukan? Lepaskan!" Bentakkan Aurora Darren hiraukan. Namun Aurora masih bersikeras untuk melepaskan diri.

"Diam! Aku hanya ingin tidur."

Darren semakin memeluk tubuh Aurora merapatkannya sampai wajah cantik Aurora menempel di dada bidangnya, tidak menghiraukan tatapan supir pribadi yang terlihat mencuri pandang ke arah mereka.

"Dan mungkin sambil memeluk tubuhmu akan membuat tidurku nyenyak seperti semalam," lanjut Darren lagi, sedikit bernada lembut, dan itu berhasil membuat Aurora terdiam kaku dengan debaran jantung yang segera Aurora maki di dalam hati.

Jantung...

Stop!

Jangan berdebar untuk si bajingan!

***

Roda mobil berhenti berputar, dan itu yang membuat Aurora menyimpulkan bahwa dirinya sudah sampai. Melirik ke arah luar dan tatapan Aurora berubah takjub luar biasa.

Unwanted LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang