Unwanted Love - Chapter 7

17.5K 1.5K 84
                                    

Berita yang Grace bawa berdampak buruk untuk keadaan Darren sekarang. Emosinya meningkat pesat. Mengutuk beberapa orang yang telah lalai memenuhi perintahnya.

Apa yang sebenarnya mereka lakukan. Darren tidak memberikan uang secara cuma-cuma, atau sumbangan untuk kaum yang membutuhkan. Darren memberikan berlembar-lembar dollar sebagai gaji dari hasil kerja mereka mengamankan Mansion atau mengamankan keselamatan nyawanya sendiri.

Tetapi apa yang mereka lakukan. Kerja mereka sangat tidak becus -bahkan dalam hal menjaga seekor tikus kecil penghuni salah satu kamarnya pun mereka membiarkannya lolos begitu saja.

Haruskah Darren memberikan sebuah pelajaran -dengan memenggal kepala mereka satu persatu.

"Kenapa bisa wanita itu lolos dan melarikan diri? Apa yang di kerjakan maid dan bodyguard sialan itu. Apa mereka mau mati di tanganku!"

Suara murka Darren semakin menggema menyeramkan di dalam ruangan, yang untungnya hanya ada mereka berdua, dengan Grace yang masih di sana, mungkin sedang melafalkan doa di dalam hati, agar para pelayan dan laki-laki tegap di rumah Darren tidak kehilangan nyawa karena masalah ini.

"Grace!" Suara Darren terdengar serius.

Dan tidak ada hal yang lebih menyeramkan saat ini selain ketebalan amarah yang sedang melekat tepat di wajah Darren. Grace mengakui itu. Ia terlalu cantik untuk menjadi pekerja seorang iblis, dan ia terlalu pintar untuk menjadi seorang pembangkang dan berkepala batu. Namun itu semua tidak berguna ketika Darren sedang marah. Grace akan terlihat seperti anjing kecil bisu yang sangat memprihatinkan.

Mengerti bahwa pria itu tidak akan main-main dengan amarahnya. Wajah Darren kini sudah berubah persis menyerupai makhluk-makhluk neraka yang amat kejam dan menyeramkan. Dan itu sangat tidak menyenangkan.

"Aku tidak ingin mendengar kabar buruk untuk kedua kali. Jadi katakan pada mereka agar segera menyeret wanita itu kembali ke kamarku hidup-hidup!"

Napas Grace jatuh seketika. Mulut sialan itu kenapa harus berteriak di depannya. Grace menjadi semakin -takut.

Oh, Tuhan sebenarnya itu bukan Grace sekali. Kemana tampungan kata-kata pedas di dalam tenggorokan Grace, kenapa saat ini tidak bisa di muntahkan sebagaimana mestinya.

Darren sendiri sudah sangat gatal ingin berlari mencari Aurora dan sedikit menghempaskan bogeman mentah tepat di wajah beberapa bodyguardnya. Namun nyatanya keinginan Darren harus rela terhempas kasar karena tuntunan profesionalitas yang sudah melekat di dalam diri Darren. Laki-laki itu tidak mungkin menghancurkan kariernya sendiri dengan berbagai tumpukkan berita buruk di surat kabar keesokan harinya.

"Darren, mungkin sebaiknya kita lepaskan saja. Kau bisa mencari wanita lain yang lebih cantik dan seksi untuk kau tiduri."

Sudah cukup dengan berita melarikan diri wanita itu yang berhasil membuat semua isi otaknya terpenuhi berbagai kecemasan. Darren cemas saat wanita itu tidak bisa di temukan lagi. Ketertarikannya sudah terlalu besar, seperti menarik diri dari lubang semut, tidak bisa keluar dan tidak bisa masuk lebih dalam. Ketertarikan itu semakin sulit untuk di kendalikan. Dan haruskah Grace menyalakan pelatuk api di atas kepala Darren yang sudah berkobar panas.

"Tutup mulutmu Grace!"

"Darren-"

"CARI WANITA ITU SAMPAI DAPAT! KALAU TIDAK AKAN KUBUNUH KALIAN SEMUA!" Bentakan sekaligus perintah yang begitu luar biasa, begitu pongah dengan egoismenya yang melewati batas.

Grace hanya bisa mengangguk patuh, walau dalam hati begitu kesal. Segera keluar dari ruangan dan meninggalkan Darren dengan amarah yang masih menguasai jiwanya.

Unwanted LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang