3

39 10 3
                                    

Dunia perkuliahan akhir-akhir ini sangat disibukan dengan berbagai kegiatan. Aku sudah mulai bosan, bagaimana tidak, hari libur ku saja sudah mulai tersita oleh kegiatan dan tugas-tugas kampus. Aku butuh liburan, itu kalimat yang sering aku keluarkan pada saat situasi seperti ini.

Siang ini aku dan beberapa teman ku yang lainnya duduk di meja taman kampus ku, kami biasa menyebutnya meja batu, iya karena meja ini terbuat dari batu. Semilir angin membuat suasana siang itu tidak terlalu panas, kampus ku teduh banyak pepohonan yang menjulang tinggi keatas, dahan-dahannya yang rimbun menambah suasana kampus semakin sejuk. Mata ku terus memandangi mahasiswa yang sibuk berjalan kesana kemari, langkah kaki mereka begitu gesit berjalan diantara kerumunan.

Aku sangat menyukai tempat ini, disini aku bisa menemukan segala sifat manusia, bagaimana tidak, lihat saja perempuan yang tengah berkerumun di gazebo itu. Dengan gerak-gerik yang mereka perlihatkan, sepertinya mereka tengah memperbincangkan sesuatu yang serius, sepertinya mereka sedang membicarakan tugas kelompok, tapi tunggu bagaimana mungkin saat tiga diantara mereka sedang memikirkan tugas dengan kepala yang mungkin ingin pecah saat itu tetapi dua lainnya malah asyik di balik kaca make upnya. Dan lihat laki-laki yang berjalan sendirian itu, bagaimana bisa juga dia berjalan sendiri dengan wajah yang sendu seperti ada sesuatu yang ingin dia ceritakan tapi ia tidak tahu harus menceritakannya kemana, hei.. ayo lah kamu pasti punya teman yang bisa kamu percaya untuk mendengarkan ceritamu bukan? Penilaian-penilaian secara subjektif ini terus bermunculan di kepala ku.

Lamunan ku terhenti saat salah satu teman sekelasku menghampiri kami dan menyampaikan bahwa siang ini tidak ada kelas, karena semua dosen akan ada rapat.

“Kebiasaan ya dosen ngasih tau suka ngedadak”

“Tau gini gausah mandi kan, tadi tuh udah males banget ke kampus, eh taunya gini”

Dan keluhan-keluhan lain yang dilontarakan oleh teman-teman ku. Masih dengan posisi yang sama, aku tidak mengeluarkan sepatah kata pun, bagi ku di kampus itu lebih baik di banding diam di kostan. Saat di kostan tidak ada yang bisa aku kerjakan, aku hanya tiduran dan menonton drama-drama korea yang tersimpan di laptop ku, tapi di kampus, aku bisa memperhatikan sekeliling ku, dengan bebas aku bisa menilai dan memikirkan apa yang aku lihat, setidaknya otak ku tidak diam dengan hanya mencerna apa yang aku lihat di layar laptop ku.

“Kelapangan aja yuk, bentar lagi jurusan kita tanding futsal” Sia mengajak ku, sepertinya dia juga lebih suka berdiam di kampus

“Yuk” saat aku berdiri dan bergegas menuju lapangan kampus

“Enggak ah, gua mau pulang aja”

“Iya gua juga”

Dan iya dari teman ku yang lainnya. Hanya tinggal aku Sia dan beberapa orang teman sekelas lainnya di kampus. kami memang lebih senang menghabiskan waktu di kampus, disini mata kami bisa “berlibur” melihat senior-senior yang tampan kegiatan seperti ini cukup merefresh otak Hehe

Baru saja aku tiba lapangan Arka dan Dafa yang sudah mengenakan baju tandingnya, menghampiri aku dan Sia

“Nonton?” tanya Arka

“Bukan mau ngepel lapagan” jawab ku singkat

“Haha ada-ada aja, bukannya sana cepet kalo mau ngepel sebelum mulai, yaudah nih nitip tas gue, awas jangan sampe ilang, ada barang berharganya” ucap Arka yang meledek ku dan Sia, mereka pun berjalan menghampiri para pemain yang lain.

Aku, Sia teman-teman sejurusan ku yang lain memilih tempat duduk di bawah pohon. Biasanya di bawah pohon ini kami juga senior-senoir sebelum kami memberikan semangat kepada tim yang bertanding.

Aku menikmati jalannya pertandingan dengan jantung yang berdebar-debar. Berharap jurusan ku akan menang di pertandingan kali ini dan akan lolos ke babak selanjutnya. Tim futsal jurusan ku memang tidak bisa di anggap remeh, mereka cukup hebat dalam bidang olahraga ini, beberapa kali mereka pernah menjuarai perlombaan yang diadakan oleh kampus. satu dua orang pemain bisa mereka lewati hingga akhirnya bola bisa masuk ke dalam gawang. Sorak sorai penonton siang ini sangat ramai memenuhi sekeliling lapangan, menciptakan atmosfer yang cukup panas, bukan panas udara maksudku, melainkan pertandingan antara tim futsal jurusan ku dan tim futsal lain yang menjadi lawannya. Aku selalu suka melihat mereka bertanding, permainan yang diberikan tidak pernah mengecewakan, mereka selalu memberikan yang terbaik pada saat bertanding, semangat pertandingan yang mereka keluarkan yang akhirnya menjadi alasan bagi ku untuk tidak pernah absen menonton tim kesayangan ku ini. Dan benar saat wasit meniup peluit panjang pertanda bahwa permainan telah berakhir mereka menang dengan skor yang cukup bagus 7-4 skor akhir yang mereka hasilkan.

Kamu dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang