2 - Touken Danshi..!?

675 70 7
                                    


Tenten POV

“Hah...hah...hah...”
Deru nafasku tak beraturan. Seluruh tubuhku penuh goresan dan juga sayatan. Kedua tanganku terkepal erat. Menguatkanku agar tetap berdiri tegar. Setidaknya untuk waktu yang sedikit lama.

Iris coklatku menatap kesekitar hutan yang begitu asing sekali. Sepertinya aku terpisah dari unitku. Mau bagaimana lagi, musuh yang begitu banyak mengharuskan kami untuk berpencar guna memecah belah pertahanan musuh. Terlebih, musuh yang kami lawan adalah para Zetsu Putih dan juga pasukan Edo Tensei yang cukup kuat. Membuat kami cukup banyak menguras chakra.
Aku berhasil mengalahkan beberapa Zetsu Putih dan juga menyegel seorang edo tensei menggunakan kertas segel. Karena terlalu fokus menghabisi lawan, aku tidak sadar telah berpisah jauh  dari unitku berada. Alhasil, disinalah aku. Tersesat ditengah Perang yang  sedang berlangsung. Benar-benar payah. Jika saja Guy-sensei, Lee dan Neji tahu. Mereka pasti akan menertawakanku. Terkecuali Neji. Dia tidak mungkin tertawa akan hal yang sepele. Secara dia kan Hyuuga, rasa kepercayaan diri dan sifat gengsi mereka hampir setara dengan Uchiha. Mungkin hal itu tidak berlaku untuk Hinata.

Kulangkahkan kedua kakiku meninggalkan arena pertarunganku tadi. Karena sedikitnya chakra yang tersisa membuatku tak bisa bergerak gesit. Apalagi memanjat pohon. Padahal aku berharap bisa cepat sampai di titik temu unitku dan memulihkan diri. Apa boleh buat.

Hari sudah semakin gelap. Membuatku lebih meningkatkan kewaspadaan. Takutnya jika musuh muncul dan menyerangku tiba-tiba.

Aku terus melangkah menyusuri hutan mencari jalan keluar. Rasa lelah mulai terasa, pandanganku mulai mengabur.

“Tidak, aku...tidak boleh...berhenti disini...” bisikku parau.
Disaat aku hampir mencapai batasku. Tiba-tiba muncul cahaya berwarna ke emasan dari atas langit. Cahaya itu lalu membuat sebuah portal yang cukup besar. Hingga menarik apapun yang ada disekitarnya untuk masuk kedalam.

Aku merasakan tubuhku juga ikut tertarik kearah portal itu. Dengan chakra yang tersisa, aku mengeluarkan gulungan jutsu milikku. Tanganku dengan cepat merapal sebuah segel untuk memanggil sebuah senjata dari dalam gulungan. Lalu muncullah sepasang sabit yang kedua ujungnya saling terhubung dengan rantai yang cukup panjang. Kulemparkan salah satu sabit itu kesebuah pohon besar hingga menancap dalam ke batangnya. Begitu juga sabit yang satunya lagi. Tanganku kemudian mencengkram erat rantai yang kini kujadikan peganganku.

Portal itu terus menarikku ke dalam. Kedua sabitku tiba-tiba terlepas, membuat peganganku pada rantai mengendur. Dan berakhir dengan diriku masuk kedalam portal itu.

“Kyaaaaaaa....!!!!”

**####**

Setelah aku berhasil masuk, portal itu menutup dan menghilang bersamaan dengan cahaya ke emasan tadi.
Kedua mataku terpejam erat, merasakan silau yang amat sangat. Perlahan silau itu mulai menghilang. Akupun membuka pelan-pelan mataku. Buram. Namun entah mengapa aku mendengar suara seperti orang terkejut. Tubuhku tiba-tiba terasa lemas dan tanpa bisa ku tahan lagi. Aku akhirnya ambruk. Membuat suara-suara yang kudengar tadi semakin rikuh. Lalu semuanya pun berubah menjadi gelap.

End Tenten POV

Normal POV

Seorang gadis berambut coklat, tengah terbaring damai di futon miliknya. Nafasnya teratur, menandakan ia masih hidup. (PLAAAK....Tolong abaikan bagian yang terakhir demi kenyamanan bersama).

Knight Swords and Weapons GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang