Seorang gadis bercepol dua tengah terduduk lesu didekat kolam. Tenten. Gadis itu memijit-mijit kakinya lelah sambil bersandar di salah satu tiang bangunan benteng. Gadis itu tak menyangka jika kedua pemuda yang menjadi tour guide dadakannya benar-benar menjalankan tugas dengan sangat profesional. Yah, selain itu juga karena dirinya yang terlalu bersemangat sih.
Flashback ON
Usai keluar dari ruangan aruji. Hasebe mengajak Tenten kesuatu tempat dimana benda suci dan keramat pemberian aruji, menggantung dengan indahnya.
Ari : Ya elah, cuma lonceng doang dianggap suci. Hasebe terlalu banyak drama igh..!!!
Hasebe : Urusai na...!!! Lagian hidup itu harus penuh drama biar nggak datar, sedatar hidup lu tau...Terus lonceng pemberian aruji...Bla...bla..bla
Ari : Biarkanlah Hasebe menggonggong, kita lanjut ke story..!!!
Hasebe : WOYY....AKU BELUM SELESAI BICARA WOYYY..!!!
Dengan hati-hati Hasebe menggoyangkan tali benda itu hingga mengeluarkan bunyi gemerincing yang merdu?
Tak lama kemudian muncul orang-orang yang semuanya bergender laki-laki. Dari yang muda sampai kakek-kakek yang entah kenapa masih saja awet muda? Mereka semua lalu berkumpul di halaman tengah yang merupakan tempat dimana mesin waktu itu berada, sekaligus tempat dimana Tenten pertama kali muncul.
"Aku rasa semuanya sudah berkumpul disini" kata Hasebe sambil menatap barisan orang-orang itu seolah mengabsen mereka satu persatu.
"Minna..., hari ini kita akan menyambut penghuni baru benteng. Dia adalah Tenten. Gadis yang muncul secara tiba-tiba tiga hari yang lalu ditempat ini"
Mereka semua lalu menatap satu-satunya gadis disana. Ada yang memasang wajah bingung, datar, tebar senyum sampai ada suara 'odoroitaka' yang sayup-sayup terdengar di telinga gadis itu. (Tahu sendirilah siapa itu...!!)
"Namaku Tenten. Di dunia asalku, aku adalah seorang kunoichi. Jadi, selama aku mencari cara agar bisa kembali ke duniaku. Aku akan tinggal disini untuk sementara waktu atas usul aruji kalian. Salam kenal, serta mohon bantuannya" kata gadis itu kemudian ber-ojigi.
Para toudan mengangguk paham dan tersenyum ramah pada Tenten.
"Daijoubu Tenten-san. Kau boleh tinggal disini selama yang kau mau. Kami senang karena mendapatkan teman baru. Apalagi perempuan" kata seorang anak laki-laki bermata merah dengan rambut berwarna agak abu-abu panjang.
"Ehm. Apa yang dikatakan Imanotsurugi benar-ja. Selain itu, kami juga akan membantumu semampu yang kami bisa-ja. Jadi, Tenten tidak perlu khawatir-ja. Benarkan minna..!!?" pemuda berambut hitam dengan manik jingganya menatap yang lain meminta dukungan. Dan dibalas anggukan beserta senyuman dari toudan lainnya.
"Arigatou minna"
"Baiklah. Untuk Kashuu dan Yamatonokami, aruji meminta kalian berdua untuk mengajak Tenten berkeliling benteng. Sedangkan yang lain boleh melanjutkan pekerjaan kalian sebelumnya"
"Eeeh..., naze ka ore wa...!?" tanya pemuda berkutek merah itu pada Hasebe.
"Karena kau merupakan anggota tertua di honmaru. Selain itu, kau juga sedang tidak ada pekerjaan lain bukan? Jadi tidak ada bantahan. Ini adalah kehendak aruji yang harus kau jalankan, Kashuu..!!!" mutlak Hasebe.
"Hai hai. Wakatta yo, Hasebe" jawab pemuda berkutek itu malas. Ya, dia malas ketika harus mendengarkan ocehan panjang kali lebar sama dengan nggak jelas? dari mulut pelayan paling setia aruji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knight Swords and Weapons Girl
FanfictionTenten seorang kunoichi yang terlempar ke dimensi asing. Dimana terdapat sebuah benteng yang di huni oleh para Kesatria Pedang dan seorang Saniwa. Mampukah ia bisa kembali ke dimensi asalnya yang tengah berperang? Atau ia akan menetap di benteng itu...