8 - Bad Feeling

348 40 10
                                    


"Tap..Tap..Tap..Tap..Tap..!!" Suara langkah kaki tergesa seseorang, menggema di lorong-lorong benteng.

Tatapan matanya tajam, namun raut wajahnya tampak serius. Menandakan ada suatu hal yang sangat penting dan begitu berbahaya tengah di pikirkannya. Tubuhnya yang penuh luka menganga itu seakan tak dipedulikannya lagi. Fokusnya tertuju pada seseorang yang dapat menolongnya juga rekan-rekannya saat ini.

Begitu tiba didepan sebuah pintu shouji. Dengan kasar tanpa sekalipun mengetuk permisi, ia buka lebar pintu itu dalam sekali gebrakkan kuat. Membuat sang pemilik ruangan itu, mau tak mau harus keluar memastikan keributan apa yang ada diluar ruangannya. Dan alangkah terkejutnya ia saat melihat siapa yang membuka paksa pintu shoujinya dengan kasar itu.

"Kashuu..!!"

"A-aruji"

"Apa yang terjadi denganmu, Kashuu? Lalu kenapa kau kembali sendirian? Dimana yang lainnya?" tanya orang itu khawatir melihat keadaan Kashuu yang terlihat babak belur. Di papahnya tubuh jelmaan pedang itu ke dalam.

"Aruji, hah..ada situasi penting yang ingin kuceritakan padamu. Ta-tapi sebelum itu anda..hah..harus ikut denganku..hah..Arggh!!" ucapnya dengan nafas tersengal-sengal. Mendengar perkataan Kashuu, Katsugeki mulai merasakan kejanggalan. Seharusnya ia bisa merasakannya apabila terjadi pergerakan gelombang waktu yang ganjil. Tapi kali ini, ia bahkan tidak merasakan apapun. Aneh.

Pemuda bertubuh sedikit pendek itu menatap serius Kashuu, memastikan kebenaran dari perkataan dari pedang yang dulu di miliki oleh Okita Shouji itu. Namun, pancaran kesungguhan dan kejujuranlah yang ia tangkap dari iris merah itu.

"Wakatta, aku akan bersiap dulu" ucap pemuda beriris emas itu membalas Kashuu dengan tatapan serius juga. Ia
Katsugeki, lalu mengambil setelan pakaian Saniwanya dari dalam lemari. Tak lupa, sebilah pedang berupa wakizashi ia selipkan di pinggangnya kuat.

"Saniwa-san" sebuah suara cempreng mengintrupsi.

"Konnosuke, tolong katakan pada Hasebe. Aku akan menyusul tim Shinshengumi di penginapan Ikedaya. Aku merasakan jika ada sesuatu tengah terjadi tanpa terdektesi olehku. Jadi, jika dalam satu jam aku dan yang lainnya belum kembali. Segera kirimkan bala bantuan, mengerti?"

"Hai, wakarimashita. Akan saya sampaikan pada Hasebe-san nanti"

"Uhm, arigatou gozaimasu Konnosuke. Ittekimasu!!" pamitnya sambil menyunggingkan senyum.

"Itterasai"

Katsugeki lalu meninggalkan ruangannya. Dilihatnya pemuda pecinta kuteks itu masih setia duduk bersandar di ruangannya. Ekspresi wajahnya terlihat menahan sesuatu yang menyakitkan. Tangan kirinya memegang kuat area perutnya. Membuat Katsugeki mengernyitkan alisnya curiga.

"Biar aku lihat" pintanya.

"Aku tidak apa-apa, ini hanya luka kecil. Sebaiknya kita segera bergegas aruji. Sebelum sesuatu yang buruk menimpa mereka" tolak pemuda itu dengan keras kepalanya. Lalu berbalik bangkit berdiri, membelakangi arujinya meski sedikit kepayahan.

Katsugeki hanya menghela nafas berat akan kelakuan pedang miliknya itu. Ia faham betul, jika ada sesuatu yang tengah mengganggu pikiran pedang satunya itu. Meski dalam kondisi apapun itu, ia akan sangat sulit untuk dibujuk.

Knight Swords and Weapons GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang