Kemudian, Jumat malam menjadi begitu konyol. Ini sungguh. Lantas pikiran Aras bicara, andai kata aku jadi sangat mencintai Arum, lalu di hari mendatang aku peroleh sesuatu yang tak kuharapkan. Maka, tak bisa kubayangkan betapa kecewa diriku. Betapa merananyaaku.
Bayangkan, hanya karena Arum di facebook menyukai foto teman kontarakannya, Ulam, Aras beranggapan Arum jatuh cinta pada Ulam. Sungguh, melihat jempol Arum di unggahan Ulam, Aras patah hati.
Kemungkinan itu bisa terjadi. Namanya mungkin. Semuanya serba, ya, mungkin. Jadi, kemungkinan Arum mencintai Ulam besar persentasenya. Lebih besar dari pada kemungkinan Arum tidak mencintai Ulam. Begitu yang Aras yakini. Sebab itu, Aras menjadi begitu pesimis peroleh cinta Arum.
Ini buang-buang waktu. Dan bodoh. Tapi Aras melakukannya. Lantas, karena dengan tolol membuang-buang waktu, Tuhan hendak menghukum Aras.
Takut dihukum yang tidak-tidak, Aras pilih tidur. Dan sebelum benar terlelap, Aras sempat berharap memimpikan Arum. Akhirnya, Aras membayangkan sebuah sekuel dirinya dan Arum dalam mimpi. Merangkai catatan bahagia. Hingga Aras tak kunjung tidur. Tak kunjung mimpi. Masih buang-buang waktu. Dasar Kunyuk!
Begitu menggelikannya Aras yang jatuh hati.
YOU ARE READING
MODOLOG
RomanceHalo semua! MODOLOG bukanlah kitab ideologi. Ini hanya singkatan dari monolog dan dialog. Sesederhana itu. Terkisah, Aras, seorang kunyuk yang kikuk pada wanita. Pria dingin, atau berlagak demikian, yang ingin menjalin hubungan asmara tapi tak puya...