E M P A T B E L A S

5.8K 159 4
                                    

Ranz dan Niana sudah pergi dari hotel karena tante mereka sudah menjemput.

"Ranz, mau ambil kuliah berapa tahun?" tanya tante Ranz

"Mau ambil yang 3 tahun aja tante, 2 tahun materi satu tahun nya skripsi"

"Lama amat skripsinya satu tahun haha"
Ledek Niana

"Pokok nya tiga tahun, kalo kurang alhamdulillah" ujar Ranz

***

"Haaahh" Ryn menghela nafasnya, dan beranjak pergi mencari sarapan.

Setelah sarapan, Ryn berjalan jalan keluar.

"Enak banget sih yang punya pasangan, bahagia, jalan berdua, ketawa berdua, gue kapan haha" gumam Ryn saat melihat pasangan yang berlalu lalang.

"Ah gue lupa ngabarin orang rumah" ujar Ryn terkejut mengingat dari kemarin belum memegang ponsel nya.

Banyak notif dari mama, papa dan Arka. Buru buru Ryn menelpon mereka

"Halo mama!"

"Ryn! Kamu gak papa?"

"Gak papa kok, maaf Ryn lupa ngabarin. Ryn gak megang hp kemaren"

"Iya, yaudah syukur kalo kamu gak papa, jaga kesehatan ya. Mama mau kerja dulu ya"

"Oh iya ma, Ryn juga mau nelpon abang juga"

"Iya"

Ryn mematikan telponnya, dan menelpon Arka

"Halo?"

"Ryyynnnnnnnnn" pekik Arka membuat Ryn menjauhkan ponselnya dari telinganya.

" jangan jerit jerit njay!"

" lo gak tau kalo orang khawatir gara gara lo hah!"

" iya maaf, gue gak megang hp kemaren"

"Yaa yaa, gimana ketemu Ranz?"

"Ngejek gue tah lo? Boro boro entah ada, entah enggak dia disini"

"Semangat adikuh, udahan ya gue sibuk bye bye"

Arka memutuskan sambungan telpon nya, Ryn menghela nafasnya pasrah.

****

Hari hari berlalu, tak jengah Ryn tetap berusaha mencari keberadaan Ranz dihotel itu.

"Haah udah 3 hari disini, gak juga ketemu itu orang. Apa gue pulang aja ya, tidur gue dirumah" gumam Ryn saat sedang berjalan

Brukk!!!

"I'm sorry, i'm sorry" ujar Ryn seraya membungkuk-kan badan nya. Karena Ryn menabrak orang.

"Ryn" lirih orng itu membuat Ryn mendongak-kan kepalanya.

"Naina" ujar Ryn terkaget saat melihat Niana.

"Ryn ngapain disini??" tanya Naina.

"G- gue liburan disini" Naina mengernyitkan keningnya.

"Boong nih anak haha" ~ batin Naina, melihat Ryn gelagapan

"Lo disini juga Na?" tanya balik Ryn

"Enggak, kemarin gue sama Ranz sih satu hotel disini. Tapi kita pindah tempat tante, gue mau chekout" ujar Naina, Ryn celingak- celinguk ke arah kanan dan kiri mencari seseorang.

"Gue gak sama Ranz, tadi Ranz lagi ngurusin sesuatu katanya" ujar Naina seakan tau yang di cari oleh Ryn.

"Oh gitu. Naina gue balik dulu ya" ujar Ryn dan langsung lari.

Ryn menuju ke kamarnya langsung mengemaskan barang-barangnya.

"Ranz sama Naina? Satu hotel? Mereka pasti balikan hikss.. hikkss.. gue mau pulang sekarang, gue nyesel kesini, kira gue kak Ranz kesini emang untuk kuliah dan ninggalin Naina. Tapi apa Naina juga satu hotel juga hikkss.. hikkss" ujar Ryn sambil menangis.

Ryn mengambil ponselnya di dalam tas.

"Halo, bang arka"

"Iya Ryn, kenapa?"

"Gue mau pulang sekarang hiks.. hikss"

"Lo kenapa Ryn? Kenapa nangis?"

"Enggak papa. Pokok nya gue mau balik sekarang bye, pesenin gue tiket pulang sekarang" Ryn mematikan telpon nya dan beranjak pergi

Arka pun buru buru memesankan tiket untuk Ryn dan mengirimakan

***

Naina buru-buru pulang kerumah menemui Ranz.

"Raannzz!!"

"Ranzzz!!!"

Panggil Naina berkali-kali, Ranz buru buru keluar dan menghampiri Naina.

"Apa Na? Kenapa jerit jerit?" tanya Ranz khawatir

"Ranz! Lo gak bakal percaya, tapi lo harus percaya gue ketemu Ryn di hotel kemaren"

"Hah? Apa sih? Maksudnya?" tanya Ranz bingung.

"Ryn! Tadi gue ketemu dia di hotel, pas gue mau chekout tadi dia nabrak gue" jelas Naina.

"S-serius" ujar Ranz, Naina mengangguk.

Dengan cepat Ranz mengambil jaket dan kunci mobil.

"Yang gue liat pas itu beneran Ryn! Tolol tolol tolol harusnya gue samperin dia pas itu, Ryn gue kangen " gerutu Ranz.

sampai di hotel, Ranz berlari ke arah resepsionis

" sorry, is there someone named raline francya stay here?" tanya Ranz

" oh on behalf of raline francya, briefly, I check first"

"Sorry, Raline Francya Checkout one hour ago"

Ranz terkejut, dan buru buru pergi dari hotel itu setelah mengucapkan terimakasih

"Ryn pasti pulang, pasti dia di bandara" gumam Ranz, dan melaju ke bandara dengan kecepatan diatas rata rata.

Setelah sampai di bandara dengan cepat Ranz pergi ke ruang tunggu keberangkatan ke indonesia.

Ranz melihat kiri-kanan mencari Ryn tapi tak melihat sama sekali.

"Your attention please, passengers of Air Lion on flight number BD435 to jakarta, indonesia please boarding from door A12, Thank you."

Ranz yang mendengarnya mendengus pasrah, dan mengusah wajahnya kasar.

"Aarrggghh" Ranz pasrah. Pikir Ranz, pasti Ryn sudah di dalam pesawat sekarng.

"Ryn gue kangen, gue kangen tapi gue telat" gumam Ranz, dan pergi meninggalkan bandara.

Di dalam pesawat Ryn menangis dalam diam.

"Goodbye california" gumam Ryn dan memejamkan matanya

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang