L I M A B E L A S

6.3K 156 4
                                    

Semenjak kepulangan Ryn dari California, Ryn dan Brian jadi semakin dekat. Sudah 2 minggu ini Ryn dan Brian jalan bersama, pergi bersama.

"Ryn, besok sekolah bareng gue ya" ujar Brian, Ryn mengangguk

"Makasih hari ini Brian" ucap Ryn seraya tersenyum. Ryn tadi menyuruh Brian mengantarkan dirinya ke toko buku.

"Sama sama Ryn"ujar Brian dan melajukan mobil nya.

***

"Rynnnnn! Bangun" ujar mama Ryn

"Iya Ryn udah bangun, udah siap! Jangan teriak teriak" ucap Ryn dan segera turun ke bawah.

Ryn turun ke bawah, sudah ada mama,papa dan abang nya disana.

"Ryn sini sarapan dulu" ujar mama Ryn, Ryn mengangguk dan langsung duduk

"Ryn, mau abang anterin?" tanya Arka

"Enggak, Ryn bareng Brian." Arka mengangguk dan melanjutkan makan nya

"Ryn, kamu udah kelas 3. Jangan cari masalah ya disekolah, kamu mau ngelanjut mana? Apa masih mau ke jerman?" tanya papa Ryn

"Iya, Ryn mau ke jerman aja kuliah nya"

"Ryn gak mau bareng abang ke inggris??" tanya Arka, Ryn menggeleng

Tinn tiinn

bunyi kelakson mobil dari depan rumah Ryn, bur buru Ryn menghabiskan sarapan nya.

"Ma, bang, pa, Ryn berangkat dulu"

"Hati hati sayang" ujar mama Ryn. Setelah berpamitan Ryn langsung menghampiri Brian

*

Sesampainya disekolah, ryn pamit ke brian untuk masuk ke kelas. Tanpa menunggu jawaban dari brian, ryn langsung berjalan masuk kekelas.

Dikelas ryn melihat anne sedang duduk dikursinya, ryn pun langsung menghampirinya

"Woi ne!" sapa ryn

"Apaan njir? Wehh yang abis liburan dari california, gimana disana? Ada yang kecantol gak? Sapa tau aja jadi doi" kata anne

"Udah lah gak usah di bahas males gue, lo kemana ajaa" tanya Ryn balik.

"Gue tempat nenek, terus hp gue di sita mama, nilai gue anjlok, lo sih gak mau mgsih contekan" ujar anne sewot

" berusaha Ne, berusaha"

"Iya iya, Ryn gue ke toilet dulu ya" ujar Anne. Ryn mengangguk mengiyakan

Ryn mengeluarkan headphone mya dan memutar lagu 'armada - asal kau bahagia'

tiba tiba Anne datang dengan hebohnya, membuat Ryn terpelonjak kaget.

"Lo harus ke lapangan sekrang Ryn" ujar Anne sambil nunjuk nunjuk ke arah luar.

"Apaan si!"

"Liat aja buru" ujar Anne, Ryn langsung ke lapangan.

Di lapangan semua anak baru, maupun seangkatan sudah heboh.

Alangkah terkejutnya Ryn melihat Brian sudah di tengah lapangan dan membawa balon.

Ryn menghampiri Brian.

"Yan apa apaan sih" ujar Ryn dan ingin menarik Brian keluar lapangan

"Ryn! Gue mau ngomong, maaf kalo cara gue nyatain perasaan gue kelo gak seromatis romantis kayak orang orang, Ryn gue suka sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? Kalo lo nerima, ambil balon ini dan terbangin, tapi kalo lo nolak gue, ambil ini dan pecahin"

Ryn diam terpaku, apa yang dapat Brian Lakukan membuat dirinya bungkam

"Terima"
"Terima"
"Terima"

Surakan anak anak sekolah, Ryn mikir berkali kali.

"Ryn" lirih Brian, membuat Ryn tersadar dari lamunannya.

"Gimana?"

Ryn dengan ragu mengambil balon itu, dan di terbangkan ke udara, artinya Ryn menerima Brian

Anak anak yang melihat langsung riuh menyurakinya.

"Ryn makasih" ucap Brian, Ryn hanya tersenyum.

"Yuk kita ke kelas" ujar Brian dan menarik tangan Ryn.

"Aku mau ke Anne dulu Yan" ujar Ryn

"Iya udah, aku juga mau ketempat teman teman aku, pulang sekolah bareng ya" Ryn tersenyum seraya menganggukan kepalanya.

Ryn menuju ke kelasnya, dan Brian pergi ke kantin.

"Ryynn!" pekik Anne.

"Jangan jerit jerit!"

"Hehe iya, eh Ryn lo udah moveon dari si Ranz? Kok lo nerima si Brian" tanya Anne

"Udah" ucap Ryn singkat.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang