T I G A B E L A S

5.8K 160 4
                                    

"Ryn? Udah siap?" ujar mama Ryn seraya, mengetuk pintu kamar Ryn.

"Iya ma, ini lagi pakek sepatu."

"Iyaudah, jangan lama lama loh yaaa, kita sarapan dulu" ujar mama Ryn.

" iya ma"

Ryn dan Arka ke bandara berdua, orang tua mereka harus kerja dan tak sempat mengantarkan Ryn.

"Hati hati Ryn" ujar Arka dan memeluk adek nya itu.

"Iya bang! Gue masuk kedalem dulu" ucap Ryn pamitan

"RYYNN!!!" teriak seseorang dari belakang, membuat Ryn menghentikan langkahnya dan menengok ke belakang.

"Brian?" gumam Ryn dan membalikan tubuhnya

"Gue tadi kerumah lo, tapi kata orang tua lo, lo nya udah berangkat, kira gue bakal telat! Tau nya gak hehe" Ryn tersenyum.

"Makasih ya Sore sore gini nganterin gue, pasti liburan lo keganggu hehe" ucap Ryn, Brian menggelengkan kepalanya.

"Gak papa kok, ini syal pake ya ini punya mama gue hehe, ini coklat buat lo ngemil " ujar Brian dan memakaikan Syal ke Ryn.

"Makasih Yan, gue berangkat dulu :)"

"Hati hati Ryn"

***

setelah menempuh waktu selama 21 jam, akhirnya Ryn tiba di bandara.

"Welcome california" gumam Ryn seraya melihat lihat.

Ryn menyetop taksi.

"Please take me to redwood citty" supir itu mengangguk.

Setelah beberapa jam, akhirnya sampai di redwood citty. Di sebuah hotel yang mewah.

"Satu hotel sama Ranz, tapi gak tau dia kamar berapa sama siapa haha" gumam Ryn saat memasuki kawasan itu.

***

Ranz dan Niana tengah membereskan pakaian mereka, mereka memang seminggu ini tinggal di hotel, karena tante Ranz belum pulang dari jepang. Jadi mereka memutuskan tinggal dihotel terlebih dahulu.

"Ranz, lo yakin gak mau kuliah di indonesia aja? Kalo Ryn kecantol cowo lain gimana?" tanya Niana di sela sela kegiatan nya

"Gak ah, gue mau cepet mapan, biar bisa langsung lamar Ryn" jawab Ranz santai.

"Besok kita kerumah tante, terus hotel nya jangka waktu masih 4 hari lagi gimana?"

"Biarin aja dulu Na jangan di chek outin dulu. Kalo udah abis waktunya baru kita kesini lagi," Niana mengangguk mengerti

"Ranz, lo gak kangen Ryn?" tanya Niana

"Na, jangan ingetin Ryn ke gue. Gue gak tahan Na kalo denger nama dia, bawaan nya gue mau pulang aja" jawab Ranz.

"Hehehe iya iya"

"Na, gue mau keluar dulu. Lo jangan kemana mana," Niana hanya mengangguk.

Ranz berjalan kebawah dan menuju supermarket

"Eh" Ranz menghentikan langkahnya saat di Lobi, Ranz menyipitkan matanya.

"Kayak Ryn" batin Ranz, secepat mungkin Ranz menggelengkan kepalanya.

"Gak gak, cuma halusinasi gue aja kali, sangking kangen nya kali ya haa" Ranz mendengus pasrah dan melanjutkan jalan nya.

Ryn selesai Chek-in langsung ke kamarnya,

Cklek!!

Ryn membuka pintu dan memasuka kopernya ke dalam kamar, berbaring dan memejamkan matanya

"Yaallah, semoga bisa ketemu" do'a Ryn, dan memejamkan matanya beralih ke dunia mimpinya.

***

Hari sudah petang, Ranz kembali ke kamarnya. Di lihatnya Niana tertidur dikamar Ranz

"Na, pindah ke kamar lo sana! Gue mau istirahat" ujar Ranz seraya menggoyangkan badan Niana

"Hm" Niana bangun dan pindah ke kamarnya.

"Eh udah ada penghuninya tu kamar" ujar Niana, saat melihat sebelah kamar Ranz tak berlebel kosong.

"Hoaam.. gue ngantukk" gumam Niana, dan menutup pintu kamarnya.

Ranz membersihkan dirinya di kamar mandi, terdengar suara percikan air di kamar sebelah.

"Oh kamar sebelah udah ada isinya, apa cewe tadi itu?" tanya Ranz diri sendiri

"Aarrgghh bodo amat! Ngapain gue perduli" ujarnya dan mengidupkan shower untuk mandi.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang