Chapter 2

1.9K 331 20
                                    

Tuhan, lindungilah dia, selamatkanlah dia seperti apa yang dia lakukan kepadaku.

ㄴㄱㄴㄱㄴㄱ

Wendy mengusap peluh didahinya, kakinya sudah tidak kuat lagi untuk berlari lebih jauh. Dan apakah terminal bus di dekat Rumah Sakitnya sudah cukup jauh untuknya menyelamatkan diri?

Diliriknya kearah kanan dan kiri, semua terlihat normal kecuali dirinya. Rambut kusut, keringat dimana-mana, ditambah dengan jas dokter, dan sendal Rumah Sakit miliknya. Dirinya saat ini lebih terlihat seperti, tahanan rumah sakit jiwa yang berhasil lolos.

Wendy menggelengkan kepalanya. Ini bukan saatnya untuk bercanda, pikirannya kembali terbang membayangkan keadaan Chanyeol di sana. Sebenarnya apa yang terjadi sampai-sampai Wendy harus berlari meninggalkan gedung?

Haruskan dia menelepon polisi? Atau haruskah dia berlari kembali masuk kedalam Rumah Sakit? Dalam hati Wendy hanya bisa berdoa. Lindungilah dia dan izinkan aku menjaganya sekali lagi.

Flashback

"Kesalahan besar bagimu untuk menyimpanku sebagai salah satu daftar pasien."

"Kenapa memangnya? Karena kau akan membuat banyak kerusuhan? Hei tuan, dengar ya. Paling tidak yang aku hadapi ini pasien waras, bukannya pasien gila yang tidak akan bisa dihentikan."

Salahkan ego Chanyeol yang tidak bisa dikendalikan, salahkan rasa dendamnya yang tak kunjung tersampaikan, salahkan dirinya yang hanya bisa membiarkan emosi mngontrol hidupnya. Karena saat ini tangannya sudah menarik kerah kemeja Wendy dan membawanya mendekat. Wendy tersentak.

"Apa ma--"

"Park Chanyeol!"

Sebuah teriakan menginterupsi aksi Chanyeol barusan. Seorang laki-laki berbadan tegap dengan wajah angkuhnya berdiri didepan pintu masuk. Matanya menatap Chanyeol tajam.

"Seperti itukah caramu menghormati wanita?" Tanyanya.

Refleks Chanyeol segera melepaskan genggaman tangannya. "Hyung!" Sapanya kaget.

Donghae, laki-laki itu berjalan mendekatin Chanyeol dan Wendy. Chanyeol menunduk didalam duduk silanya, tidak hanya itu. Bahkan Wendy yang tidak mengenal pria ini sedikitpun juga ikut menunduk.

"Keluarkan saja dia dari Rumah Sakit ini." Ujar Donghae.

Wendy membulatkan matanya. "Maaf tapi semua ini adalah prosedur resmi kami dalam menangani pasien."

"Aggap saja dia bukan pasien, tolong lepaskan IV-nya sesegera mungkin dari lengannya."

Sekali lagi Wendy menatap Donghae dengan tidak percaya. Dilihatnya Chanyeol yang terus menunduk seperti orang bodoh. Untuk pertama kalinya Wendy merasa tidak dihargai atas pencapaiannya dalam menyelamatkan nyawa seseorang.

"Baiklah, tapi setidaknya tunggu sampai invusnya habis. Tidak ada pengecualian."

Flashback Off

Wendy menggelengkan kepalanya, matanya terpejam selama beberapa detik. Pikirannya kembali kedunia yang sedang dijalaninya ini.

MISSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang