Xiumin menahan lengan Chanyeol. "Jangan pergi menemuinya sakarang! Kau harus berpikir lebih cerdik dari Donghae."
"Dan kau ingin aku membiarkan dirinya berada di tengah ancaman seperti ini?" Teriak Chanyeol.
"Kau yang membuatnya seperti ini!" Chanyeol tersentak lalu diam untuk beberapa saat.
"Apakah kau sadar, semua ini terjadi karena tindakanmu sendiri! Tenangkan dulu pikiranmu kalau kau ingin mengalahkan Donghae." Ujar Xiumin.
"Jangan biarkan emosi mengendalikan dirimu." Lanjutnya.
Chanyeol mengambil langkah mundur. Benar kata Xiumin. Semua ini terjadi karenanya, kalau saat itu Chanyeol tidak lalai, kalau saja saat itu Chanyeol tidak datang menemui Wendy. Mungkin semuanya akan tetap berjalan dalam porosnya.
Wendy tidak akan mendapat ancaman dan dirinya juga akan tetap diam membungkam segala macam pikiran dan perasaannya.
Flashback..
"Biar ku ingatkan. Kelompok Kangin akan segera datang untuk membunuh Donghae-hyung." Bisik Seungcheol.
"Membunuh?" Tanya Hanbin kaget.
"Mungkin mereka hanya akan bertaruh dengan kita tapi tetap saja, nyawa Donghae hyung ada dalam bahaya. Apalagi saat ini dia sedang dirawat." Balas Seungcheol.
"Lalu apa rencanya?" Mingyu menyeletuk.
"Xiumin hyung sudah membuat formasi di luar. Tugas kita hanya perlu melindungi Hyungnim dan membawanya keluar. Hanbin, Mingyu, Jaebum, Kai, dan aku akan membawa Hyungnim keluar. Sedangkan Wonwoo, Sehun, Taeyong, dan Chanyeol yang akan berjaga di koridor samping dan utama." Terang Seungcheol sembari sesekali menunjuk beberapa titik tempat di dalam Rumah Sakit.
Chanyeol mengernyitkan keningnya. "Kita butuh lebih, Kangin selalu menggunakan senjata. Bahkan mungkin mereka sudah menyiapkan beberapa sniper."
"Xiumin hyung sudah mengaturnya. Sniper, pengecoh, dan beberapa mengintai sudah disiapkan."
"Bagaimana dengan pasien dan perawat disini?" Tanya Taeyong.
Jaebum memukul lengan Taeyong cukup keras. "Misi kita adalah menyelamatkan Hyungnim bukannya orang-orang disini."
"Tapi tetap saja kita tidak bisa membiarkan mereka mati ditempat."
Seungcheol menghela napas gusar. "Kalau begitu Taeyong dan Mingyu yang akan mengefakuasi para pasien kalau keadaan bertambah parah."
Semua mengangguk mengerti. "Ku ulangi, lakukan tugas seperti apa yang telah diberikan. Ini perintah Taeckyeon dan Xiumin hyung."
Setelahnya Chanyeol kembali berjalan menuju posisinya. Dia duduk diantara beberapa pasien, mencoba menyamar menjadi pengunjung biasa.
Matanya melirik kesepenjuru ruangan utama. Anak buah Kangin bisa datang dari arah manapun, karena itu waspada adalah hal utama yang harus dikuasai.
Matanya tidak sengaja melihat sebuah pintu dengan papan nama diatasnya. 'Dokter Son Wendy', Nama yang tidak asing lagi dikupingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION
Fanfiction(Masih berlanjut dan harus direvisi) Wendy membenci segala hal yang berhubungan dengan kriminal dan ketidakadilan. Dirinya terpaksa menolong Chanyeol, laki-laki dengan pekerjaan kriminalnya, dan segala macam peluru yang tersimpan di dalam sakunya. "...