"Maaf aku egois, tapi aku tidak ingin melepaskanmu."
ㄴㄱㄴㄱㄴㄱ
Wendy tersenyum untuk beberapa saat. Kalimat yang baru didengarnya bukanlah sebuah penyataan atau ungkapan. Tapi entah kenapa, Wendy ingin meyakininya sebagai kalimat tulus yang penuh perasaan.
"Kalau begitu jangan lepaskan aku." Balasnya.
Laki-laki disebrangnya, masih asyik memandangi Wendy. Sudah menjadi rahasia umum bahwa senyumannya sangat menawan, setidaknya cukup menawan untuk membuat Chanyeol duduk tanpa mengalihkan perhatian.
Dalam satu tarikan napas Chanyeol berdiri dari bangkunya. "Kita harus pergi sekarang. Alat pelacaknya sudah rusak, mereka akan curiga." Ujar Chanyeol.
Wendy sibuk mencerna perkataan Chanyeol. Melihat wajah serius itu, Chanyeol terkekeh pelan. "Kau harus terbiasa Son Wendy. Ini adalah permainan dalam hidupku, berlari dan mengejar."
Wendy ikut berdiri sambil menggenggam mantelnya, Chanyeol berjalan mendahului Wendy keluar dari café. Tiba-tiba sebuah perasaan merayap memenuhi hatinya. Sesuatu yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, sesuatu yang menahan kakinya melangkah.
Tangannya hendak membuka pintu mobil saat dering telepon terdengar dari dalam mantelnya. Wendy bertukar panda sebentar dengan Chanyeol lalu mundur beberapa langkah.
Irene Eonnie Calling...
"Yeoboseyo?"
"Wendy-ah! Kau dimana?"
"Café. Eonnie? Apakah eonnie sudah pulang?" Tanya Wendy. Matanya memperhatikan Chanyeol yang masuk kedalam mobil.
"Kau bahkan tidak tahu kalau aku datang? Jadi memang hanya Seulgi saja yang peduli denganku."
Wendy terkekeh pelan. "Maksudku, kapan eonnie sampai. Eonnie sendiri tidak menghubungiku."
"Sebenarnya aku sampai sehari yang lalu. Dan sekarang Seulgi sedang berada di apartmentku. Apa kau juga ingin datang?"
Wendy mengatupkan bibirnya. "Sekarang?"
"Ya, sekarang. Kenapa? Apa kau sedang bersama laki-laki yang diceritakan Seulgi itu?"
Wendy menghela napas pelan. Sebuah pilihan yang rumit. Melanjutkan perbincangan dengan Chanyeol, atau pergi mengunjungi Irene. Mendengar fakta tentang Chanyeol membuatnya penasaran, namun menemui Irene saat ini adalah keharusan.
"Akan aku usahakan." Jawab Wendy lalu masuk kedalam mobil.
Chanyeol menatap Wendy penuh tanya. "Irene eonnie, dia sepupuku dan senior Seulgi saat kuliah dulu."
Chanyeol mengangguk-angguk. "Kalau begitu, kemana kita harus pergi?"
Wendy melihat keluar jendela. Otaknya sedang berputar kencang saat ini. Chanyeol sendiri sibuk memperhatikan Wendy yang terlihat begitu serius berpikir.
Wendy menarik napas pelan, ditolehkannya wajahnya kearah Chanyeol. "Bisakah kau mengantarku kesuatu tempat?"
"Kemana?"
"Sunny Day Apartment."
ㅡ ㅡ
Terkadang sesuatu yang kita inginkan, bukanlah sesuatu yang kita butuhkan.
Seperti yang dilakukan Wendy. Jujur dirinya sangat ingin mendengar seluruh cerita yang disimpan Chanyeol. Bahkan dirinya sempat memaksa Chanyeol untuk bercerita beberapa kali. Bahkan saat dia tahu siapa Chanyeol melalui mulut Donghae, dirinya tetap ingin mendengarkan pernyataan langsung dari mulut Chanyeol.
Semuanya terlalu tiba-tiba. Pikirannya, fisiknya, bahkan mentalnya belum siap untuk menerima semua ini. Sebuah dunia yang selama ini dia pikir hanya ada di dalam film dan buku, sebuah pekerjaan yang selalu dia anggap negatif dari sisi pandang manapun.
Dan semua hal buruk yang terpasang dalam pikirannya, semua hal buruk yang dihindarinya. Berkumpul menjadi satu dan pergi menemui dirinya. Chanyeol.
Rasanya berlari adalah hal yang harus dia lakukan sekarang. Bukan berlari seperti permainan hidup yang Chanyeol katakan. Tapi berlari dari kenyataan.
Mengetahui siapa Chanyeol dan latar belakangnya adalah apa yang diingankannya sekarang. Tapi telinganya terlalu lelah untuk mendengar, mulutnya terlalu kelu untuk membalas, pikirannya terlalu berat untuk mencerna. Jadi untuk apa memaksakan diri melakukan sesuatu yang kau tidak bisa lakukan saat ini?
Wendy butuh istirahat, dirinya tidak siap mendengar apalagi menjawab semua perkataan Chanyeol. Persetan dengan tas dan barang-barang yang masih ada di dalam ruangannya. Yang dibutuhkannya saat ini adalah,
Pergi menghindari Chanyeol.
ㄴㄱㄴㄱㄴㄱ
A/N
Aduh nggak tahu, nggak ngerti lagi.
Makin lama makin aneh aja ceritanya :')
Belum juga mulai konflik tapi udah begini.
Betah-betah ya kalian disini 💙
Masih banyak kejutan yang aku simpen hehe.
Terima kasih sudah membaca!Vote = Lanjut
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION
Fanfiction(Masih berlanjut dan harus direvisi) Wendy membenci segala hal yang berhubungan dengan kriminal dan ketidakadilan. Dirinya terpaksa menolong Chanyeol, laki-laki dengan pekerjaan kriminalnya, dan segala macam peluru yang tersimpan di dalam sakunya. "...