Chapter 13

926 193 2
                                    

Maaf Belum Diedit, banyak typo 💔💣

ㄴㄱㄴㄱㄴㄱ

Seharian ini Wendy habiskan dengan berbaring diatas sofa, menonton acara yang sebenarnya dia anggap membosankan, memakan segala macam camilan selama pemilik rumah belum pulang. Bisa dibilang aktifitasnya hari ini benar-benar tidak berguna. Makan, tidur, toilet, lalu makan, tidur, dan toilet lagi.

Sudah dua hari sejak dia mengambil libur dari rumah sakit. Yang artinya, Wendy hanya memiliki waktu sehari lagi. Jujur, bukannya semakin yakin dengan pikirannya, Wendy merasa semakin sulit untuk menentukan pilihan.

Bagaimana tidak, dua hari ini Chanyeol tidak pernah berhenti mengirim pesan untuknya. Setelah Seulgi bercerita bahwa dia bertemu dengan Chanyeol di parkiran, laki-laki itu selalu mengabari Wendy tentang aktifitasnya.

Park Chanyeol:
Bagaimana kabarmu? Apa aku sudah bisa menemuimu?

Wendy melirik teleponnya yang tergeletak diatas meja. "Apa aku harus menjawabnya?" Gumam Wendy, namun diakhiri dengan gelengan kepala.

ㅡ  ㅡ

"Kim Yeri!" Panggil Seulgi dari kejauhan. Yeri menoleh kearah Seulgi, kakaknya itu sedang tersenyum lebar saat ini. Langsung saja Yeri menghampiri Seulgi.

"Apa yang eonnie lakukan disini? Pulang sana." Bisik Yeri sambil mendorong sedikit lengan Seulgi.

"Ah wae? Aku mau menjemputmu! Bersyukur kau mendapat tumpangan gratis." Balas Seulgi.

Yeri menghela napas gusar. "Kau hanya membawa masalah disini, lebih baik eonnie kembali ke rumah sakit."

"Sekarang sedang jam istirahatku, ayo cepat naik." Kata Seulgi.

"Andwae, eonnie harus pergi atau--"

"Atau apa?" Tanya Seulgi.

"Atau nanti te--"

"Wah! Daebak!" Teriak seseorang dari belakang. Yeri segera menundukan kepalanya lalu mengumpat kecil.

"Anyyeonghaseyo Seulgi noona." Ujar salah satunya sambil berlari mendekati Yeri dan Seulgi.

"Anyyeong, Yeri-ah." Balas Seulgi lalu menyikut lengan Yeri seolah bertanya.

"Ck, eonnie ini Ten, Haechan, Yuta, dan--"

"Dan si bodoh Mark." Lanjut Yeri setelah menghembuskan napas sungkan.

Yuta mengulurkan tangannya kearah Seulgi. "Anyyeonghaseyo, Yuta imnida. Aku teman dekat Yeri."

"Aku Haechan, aku juga teman dekat Yeri."

"Ten imnida, aku juga teman dekat Yeri."

"Anyyeonghaseyo, namaku Lee Mark. Aku juga teman dekat Yeri."

Seulgi tersenyum ramah menanggapi Yuta, Ten, Haechan, dan Mark.

"Temanmu banyak juga ya." Ujar Seulgi.

"Iya, kita selalu duduk bersama Yeri di kelas."

"Kita juga makan bersama dengan dia di kantin."

"Dan kita selalu bercanda bersama, bahkan Yeri selalu tertawa setiap mendengar leluconku. Betul Yeri-ah?" Tambah Haechan.

Yeri hanya memandangi empat laki-laki dihadapannya dengan malas. Apa-apaan mereka, mengaku berteman dekat dengannya padahal Yeri selalu duduk sendiri di kelas, bahkan mereka tidak pernah makan bersama Yeri di kantin. Kecuali Mark.

MISSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang