Prolog

19 2 0
                                    

Ribuan tahun yang lalu Aphrodite turun ke bumi. Selama  beberapa tahun, ia hidup sebagai seorang gadis cantik dan digilai oleh lelaki.

Rambut cokelatnya yang bergelombang, berpadu dengan sepasang mata indah berhiaskan bulu mata lentik. Bibir merahnya kontras dengan kulitnya yang putih. Pakaian khas abad pertengahan Inggris menghiasi tubuh indahnya sebagai pemanis.

Di antara sekian banyak pria yang menggilainya, tak satu pun yang menarik banginya. Bukan tak menarik, hanya saja... Ia terlalu takut pada cinta. Hanya 3 kesempatan yang ia miliki untuk menikmati sesuatu bernama cinta...

Namun... Hilangnya kesempatan pertama, membuat permata indah dilehernya semakin meredup. Begitupun ketidak beruntungan berikutnya, cinta yang kandas untuk kedua kalinya semakin meredupkan permata itu.

Hingga, tibalah saat Aphrodite harus menelan kembali pahitnya cinta untuk ketiga kalinya. Sebelum akhirnya ia menghilang dari dunia ini...

Dengarlah... Suatu saat nanti, ketika angin dingin berhembus, ketika salju pertama turun dihadapan sang rembulan, segalanya akan berakhir bahagia.

Akankah ucapan sang dewi cinta, dapat mengakhiri kutukan ini?

Karena sesungguhnya...
Cinta sejati akan berakhir bahagia. Selamanya...

My Love Is My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang