Aneh!

326 30 13
                                    

Aku adalah seorang yang pekaan terhadap daerah di sekitar ku.
Semakin lama aku di kelas ini, semakin terbaca jelas pun sifat mereka semua. Mulai dari teman ku yang cerewat tapi sebenarnya pemalu, teman ku yang pendiam tetapi mudah marah, teman ku yang ramah tapi sebenarnya kurang ajar dan berbagai macam sifat lain. Semuanya terbaca jelas di depanku.
.
.
Tapi minggu ini aku tertarik kepada seorang pemuda yang terpintar di kelasku, sebuah kenyataan yang ku dapat pasti darinya. Dan sangat jelas di hadapanku.
Mungkin dia terlalu pintar menyembunyikan di teman kelas lainnya, tapi tidak dengan ku.

Aku tersenyum miris melihatnya, mengecewakan sekali melihatnya, banyak wanita mudah yang sangat menyukainya, bahkan hampir semua gadis menyukainya di sekolah ku. Kalau aku? Aku mungkin baru sadar sekarang kalau dia memang tampan... Aiss... ini semua karena terlalu lama mengamatinya, aku malah tiba-tiba melihatnya tampan.


Tapi.... Di balik itu.... Aku tak bisa menyukainya, dan malah kasihan kepadanya....
Karena telah membaca semua tentang dirinya, yaitu kenyataan bahwa dia menyukai seorang guru. Lucu bukan?

Teman ku pun, bahkan sangat mengagumi pria pintar namun bodoh itu, sampai aku bosan mendengarnya. Namun, lihat pria itu? Selalu saja lambat mengerjakan tugas di jam fisika ini.
Padahal teman lain ku sudah menyelesaikannya, aku yang bahkan tidak menyukai fisika malah mendahuluinya.

Padahal hampir setiap pelajaran dia memarahiku, sebagai ketua kelas dan murid terpintar di sekolah ini. Tapi nyatanya jika fisika ia begitu lambat?

Karena aku selalu lambat mengerjakan tugas..... Dia bahkan membentak-bentak ku, sok kenal kearah ku, hingga rasanya telingaku ingin lepas mendengar bawelnya pria itu. 

"Woi Siput! Lambat lagi!"

"Ini salah tau!"

"Ya Ampun, terlambat lagi."

Menjengkelkan sekali! Aku membencinya! Ocehan itu! Tapi kenyataan bahwa dia tertarik dengan guru, membuatku, tertawa karena bodohnya pria itu dalam persoalan Cinta.

Kelas sangat sunyi, hanya ada aku dan dia. Lagi-lagi dia telat dalam mengerjakan soal Fisika, sampai orang yang ia juluki siput mendahuluinya.  sAku mendekat kearahnya, mulai duduk di hadapannya, sambil tersenyum kecil, mulai meletakkan keras buku tugas fisika ku diatas tumpukan buku lainnya, tentu saja karena menyelesaikan duluan daripada dirinya.

"terlambat lagi? Aku siput? bagaimana denganmu? Siput cacat? Wkwkwkww" Tawaku mengejek.

Dia mendonggakkan kepalanya, dingin dan sok kalem, lalu tersenyum sinis.

"kenapa? Tak suka?" tanyanya santai, lalu kembali mengerjakannya.

BENAR-BENAR INGIN KUPUKUL WAJAHNYA!!!!!! DAN KU LEMPAR KE JENDELA!!

Aku hanya kembali tersenyum berusaha tenang, sambil sesekali melihat jawabannya.
Dan betul saja, semua jawabannya salah. Yang benar saja? Padahal di saat kelas 1 dan 2 SMA, dia selalu mendapatkan nilai sempurna di semua pelajaran, dia bahkan terkenal di kelas ku dulu.

"Jawaban mu itu salah, tidak ingin melihat punyaku saja? Ini semua benar loh" tanyaku, menawarkan, sedikit sombong, HOhOHO.

"Tidak tuh! Memang, tau dari mana ini salah. Pelajaran fisika SD saja kau tak tau." ucapnya dingin, mulai menutup buku tugasnya.

Membuatku benar-benar terdiam sekarang, pandangan kesalku sekarang tidak bisa disembunyikan! CUKUP! 

"KA-" Baru saja ingin kumarahi, Pria itu sudah mengangkat  tumpukan buku tersebut, pergi meninggalkan ku, membawa tumpukan buku tugas itu kekantor.

"Wah! Aku bahkan belum selesai bicara!" Kesalku.

.
.

"ini bukunya bu? Semuanya sudah ada di dalam, tapi bu? Ada beberapa hal yang tak ku mengerti. " jelas pria itu tersenyum manis.

One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang