Yo.... Yo..... Siapa disini?
Aku sang wanita cantik yang dipaksa teman-temanku untuk bermain dating apps, karena aku terus mengeluh bagaimana kesepiannya aku. Bagaimana diriku yang begitu hampa. Bahkan tak ada chat yang masuk. Ku masukkan nama dan foto ku.
Mulai bagaimana mencari situs untuk mendapatkan pria yang agak beres, ahh tidak maksudku setidaknya ada kesamaan denganku, dan chatnya cukup nyambung, skipp... terlalu perfect.. skipp terlalu normal.. skipp terlalu dekat, skipp seumuran, skipp bukan wibu. Nahhh.... Freak dan bau bawangnya tercium dengan jelas! YES!
.
.
Lihat sekarang kaki ku bergetar tidak bisa berhenti menunggu kedatangan pria yang cukup nyambung denganku di chat. Dan harus kalian tau, dia adalah tetanggaku. Hanya beberapa rumah dariku.
Cukup jauh dari bayanganku, namun.... ini salahku karena memilih orang yang fotonya tidak jelas. ah lebih tepatnya aku pilih orang yang fotonya tidak terlalu terlihat agar fantasi chatku dengan pria tampan cukup bagus, namun pria ini meminta untuk bertemu jadi kuiyakan saja.
.
.
Mataku menatap pria itu yang telah berhenti didepan rumahku, aku menatapnya.
WOWWW.... Aura wibunya begitu memancar, kacamata bundarnya, senyumnya, benar-benar tipe ideal ku sekali.
Aku naik kemotornya.
"Mau kemana?" tanyaku pada wibu ini.
"Makan. Mau makan kan? Nasi kuning keknya enak." jelasnya.
aku mengangguk paham, dia cukup bercerita di atas motor. tidak jauh dari kompleks kami singgah untuk makan, setelah itu kembali berkeliling sambil bercerita-cerita.
Ahhhh... hampir lupa untuk pamerkan ke teman-temanku, tentang bagaimana aku dapat wibu ini berkat dating apps yang disarankan.
tangannya menarikku untuk memeluknya, lalu aku selfie dengan posisi memeluknya, biar makin panas teman-temanku, apalagi satu wanita yang bersikeras menyuruhku untuk mendownload dating apps padahal dirinya sendiri jomblo, gak jelas memang.
.
.
"Anying!" Chat dari pesan temanku, mengumpat tidak terima.
HAHAHAHAHA.......
.
.
Oh ya satu kekuranganku, aku tidak terlalu suka dengan chatingan sejujurnya, aku malas memberi kabar atau hal-hal menye-menye lainnya di chat, ini membuat pacar wibu ku ini cukup tantrum dan menjadi merepotkan bagiku. Dia terlalu posesif bagiku, tapi kallau hal ini kucurhatkan ke temanku, mereka menyalahkan ku.
Aku kembali keluar dengannya, dia begitu psycal touch, cocok dengan love launge ku, aku juga senang dengan psycal touch, temanku sering bilang, kalau mereka takut aku yang akan mengapa-apa.i pacarku. Padahal aku tidak separah itu.
Tapi, sekarang aku mulai bergetar takut, tanganku terkejut saat tangannya menarik tanganku kebagian intimnya, walaupun dibalut celana ini membuatku takut, padahal kami ditempat ramai, dan tanganku memang tertutup dibawah leptopnya karena kami berencana menonton anime bersama. Aku menarik tanganku kaget, tapi tidak bisa berkata apa-apa.
Lalu ia kembali menarik tanganku, meletakkan nya dibagian intimnya, hingga terasa eraksi. Aku kembali menarik tanganku, ini pelecahan. Aku bangun dari duduk ku. lalu berkata dengan tegas.
"Aku ingin pulang."
"Kenapa? Kau tidak suka. Maafkan aku." Paniknya.
Pertanyaan apa itu? Jelas saja aku tidak suka. Aku psycal touch bukan sangean yah. Dasar cowok Sange!
"Aku mau pulang." Ucapku lagi.
.
.
Sesampai dirumah, aku menutup pintu kamarku, menatap tanganku yang bergetar takut. Sialan!
Aku menelpon adikku bercerita tentang hal yang ku alami dan juga kepada orang tuaku yang jauh. Ayah dan Ibuku menyuruhku untuk meninggalkannya. Aku juga bercerita ke teman-temanku, teman-temanku juga begitu maraah dan kesal.
"DASAR WIBU SANGE! RUMOR WIBU SANGE BENAR ADANYA!" Ucap salah satu temanku.
Tanpa sadar aku mulai menangis, aku takut, namun itu membuatku sangat marah.
Ku tatap chatnya yang terus masuk, aku menyuruhnya untuk berhenti menganggu ku dan mengatakannya aku tdak ingin lagi dekat dengannya, namun ia memaksa untuk tidak mengakhiri hubungan ini. Aku bahkan mengancamnya untuk melaporkannya ke polisi.
Hal ini, membuatnya takut.
Sekarang, tidak adalah dating app, menjengkelkan. Temanku memang menyarangkan untuk hati-hati jika sampai bertemu. Dan sekarang aku bahkan sudah tidak punya tipe ideal pria. Hal itu, menjadiku benar-benar trauma. Bagaimana kalau aku mencari sugar daddy saja? Hahahaha bercanda.
Walaupun itu cukup menghantui ku, itu menjadikan hal positif bagiku untuk berfokus pada diriku sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot
Short StorySebuah kisah cinta, yang terkumpul dalam satu adegan. Setiap BAB beda cerita. Short Story.