01

202 11 10
                                    

"lo pikir dia nerima lo karna dia suka sama lo? Ck, gue kasihan sama lo"

"Lo tau apa tentang hubungan gue sama putri?!" kata royan yang sudah terbakar emosi.

Ia tidak suka jika sudah melibatkan hubungannya dengan putri.

"Asal lo tau! Dia nerima lo karna kita yang maksa, nggak usah belagu deh lo" tunjuk niar pada Royan.

Perdebatan yang sengit memang sudah terjadi sejak guru sejarah keluar dari kelas mereka.

Sifat tengil dan mulut  pedis royan mampu menyulut emosi niar, wajah gadis itu tampak merah, matanya menatap royan nyalang.

Sama seperti niar, Aini pun menatap royan tanpa kedip.

"Lo kenapa sih?! Nggak ada yang istimewah dari lo, muka lo juga pas-pasan, jangan suka ngehina orang deh, ngaca dulu biar nggak malu" aini menimpali dengan kalimat yang tak kalah pedas.

"Lo yang apaan? Gue nggak punya masalah sama lo, kenapa lo yang sewot?" kata royan sambil tersenyum miring

Saat aini ingin membalas ucapan royan, niar menahannya.

"Lo!" tunjuk niar "urus aja badan lo! Gue beli makanan pake duit dari orang tua gue, bukan ngemis sama lo, mau gue makan segentong tapi nggak gemuk-gemuk itu urusan gue, bukan urusan lo"

"Cih, busung lapar"kata royan sinis

"Lo maunya apasih?!" niar mengatupkan rahangnya keras, memukul royan? Mana mungkin. Tubuhnya yang mungil tidak dapat melawan royan yang notabennya lebih tinggi dan lebih besar darinya.

Teman sekelas mereka ikut meradang dengan tingkah royan yang childish, perkelahian seperti ini memang sudah menjadi konsumsi kelas setiap hari, tapi tetap saja, emosi mereka ikut terpancing.

"Lo tau nggak kenapa putri mutusin lo?" tanya tiara tiba-tiba pada royan yang berada tepat di depan mejanya karna  ia duduk dengan niar.

"Paling karna dia jelek" celetuk aini dari balik punggung tiara

Gadis bernama panjang Nur aini ahmad itu memang duduk di belakang tiara, dan teman sebangkunya putri. Sedangkan di belakang aini dan putri ada miftha dan sumni.

Royan tidak menggubris celotehan aini, ia penasaran dengan kelanjutan kalimat yang akan di lontarkan oleh tiara.

"Lo itu"

Jeda yang dibuat tiara membuat royan semakin penasaran

"Malu-maluin"lanjut tiara dengan nada mengejek.

Tatapan Royan tertuju pada gadis yang duduk di belakang niar, gadis itu menyibukan diri dengan berpura-pura membaca buku.

Lelaki berperawakan tinggi itu menyunggingkan bibir, tersenyum miris.

Pantas, batin Royan membenarkan.

" kenapa lo diem? Baru sadar? Pantesan aja, pacaran baru dua bulan, eh... udah putus" timbrung teman sekelasnya yang berada di deretan sebelah. Nada mengejek tak luput dari suara nya.

Putri masih menyibukan diri dengan membolak balikan buku ditangannya. Perasaan bersalah hinggap di hati kecilnya.

Gadis berbibir tebal itu terlihat cuek dengan keadaan di sekitarnya. namun, semua orang yang berada di kelas itu tau, bahwa gadis yang diketahui menyandang status Mantan Royan itu hanya berpura-pura.

Royan mengalihkan pandangannya ke arah gadis yang baru saja berbicara. Ia tau gadis itu tidak membenci nya hanya saja keributan yang ia buat, membuat gadis tersebut terpaksa membuka mulutnya, gadis yang berada di deret ke dua dari pintu itu tidak suka dengan keributan.

MANTAN GILA!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang