06

92 7 0
                                    

"Tuti, tukang tipu" teriak niar saat putri melintas di hadapan mereka.

"Shuut! Nggak boleh ngomong kayak gitu"

Siapa lagi kalo bukan puput, selain cantik dan bijak gadis itu terkenal dengan sifat pendiam dan lembutnya.

"Itu kan hubungan dia, jadi sebenarnya terserah dia mau ngasih tau kita atau enggak, ya kan put?" kata aydha yang langsung disambut dengan anggukan dari puput.

"Ck, seenggaknya kalo dia emang nganggap kita sahabat, dia harus lebih terbuka dong sama kita" sambar niar judes

"Kalo masalah dia sama royan itu bukan urusan gue, tapi yang jadi masalah sekarang kenapa dia jauhin kita sampe pindah tempat duduk kayak gitu?" kata tiara yang terlihat heran

"Tatapan lo munajjisun" seru niar seraya menoyor wajah tiara

"Cuih, tangan lo amis" tiara menepis tangan niar lalu berlaga seperti orang mau muntah.

"Enak aja, tangan gue wangi tau, gue mandinya pake kembang 7 rupa" elak niar

"Kembang 7 rupa apaan?! Paling lo mandinya pake air selokan"

"Sembar-"

"Diam! Ribut banget sih! Pusing kepala gue!!!" teriak Aini garang

"Lo sih! Ribut banget" kata tiara pelan di telinga niar

"Cih, lo yang mulai"

"Lo"

"Bukan gue, tapi elo"

"Lo"

"Shutt, kalian bisa diem nggak sih?"
Sekarang giliran ayda yang dibuat gemas karna tingkah niar dan tiara. Gadis itu mempekap mulut niar dan tiara.

"Kalo kalian diem, baru gue bakal lepasin tangan gue" jelas aydha

Tiara dan niar menganggukan kepala tanda setuju.

"Back to topic. jadi gimana nih? Masa ia kita yang minta maaf, marah aja kita belum sempat" ucap aini

"Ogah gue minta maaf, dia yang jauhin kita terus kita yang minta maaf, mau taroh dimana wajah imut gue" kata niar memasang wajah songongnya, gadis itu mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

"Di pantat bebek" sambar miftha yang langsung dipelototi niar.

Miftha hanya cekikikan mendapat pelototan dari temannya tersebut.

"Gue setuju sama lo" tunjuk tiara pada niar.

"Minta maaf itu bukan berarti kita salah, tapi-"

"Udah udah, jangan bijak dulu kepala gue puyeng nih" potong Aini cepat

Puput mengerucutkan bibirnya, sebal.

"Haduh, mendingan belajar matematika deh ada rumusnya, dari pada belajar ngertiin dia, nggak ada ujungnya" kata Aini mengacak acak rambutnya.

"Emang kalo ada rumus, lo bisa ngerti? Kayaknya enggak deh" cibir miftha.

"Nggak juga sih" ucap aini sambil nyengir kesana kesini.

Aydha, niar, puput, miftha dan tiara menggeleng-gelengkan kepala mendengar ucapan aini.

"Tadi pagi seru loh! Putri mutusin royan" seru puput

"What? Lo tau dari siapa?" kata niar yang sedikit kaget.

"Makanya kerjaan lo jangan terlambat mulu" cibir aini menoyor kepala niar.

"Ish apasih! Terus...terus..gimana?"

"Ya gitu" kata puput memasang wajah sok kalem.

Fyi, cewek cantik yang bernama lengkap ade putri syakiran sabilla itu sebenernya cerewet, terus kalo marah bisa kayak singa betina yang ngamuk, tapi itu semua hanya dia tunjukin sama orang-orang terdekatnya. Jadi wajar aja kalo dia terkenal sama sifat lembut plus pendiamnya, bukan sifat cerewet dan kasar nya.

MANTAN GILA!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang