Should It? [15]

2.4K 213 63
                                    

🐸 HAPPY READING 🐸





((Phana P.O.V))


Hari ini adalah hari rabu.
Hari yang biasa saja memang.
Tidak ada yang spesial.
Tapi hari ini aku sedang berbunga bunga.
Bagaimana tidak.
Aku akan bertemu kembali dengan kekasihku yang sangat ku sayangi itu.
Siapa lagi kalau bukan Wayo.
Hari ini tepatnya ini masih jam 3:00 dini hari.
Aku mendarat di Washington again.
Dan Wayo ku tidak mengetahui kedatanganku.
Karna aku tidak memberitahunya jam berapa aku akan tiba disini.



"P langsung ke apartemen saja. Aku harus ke suatu tempat dulu". Ucapku sembari tersenyum lebar pada P'both yang terlihat sudah sangat kelelahan.


"Ke tempat Wayo?"
Tanya nya.


"Hahaha.. Titip salam ku untuknya"
Tambahnya lagi dan tertawa dengan tatapan mengejek.


"Iya. Kalau saja P bukanlah maneger ku, tidak akan ku sampaikan titipan salam mu pada bidadariku".
Ucapku sembari naik ke taxi yang sudah menunggu sedari tadi.



"Dasar!"



Mobil yang ku tumpangi pun melaju menuju tujuan.
Sampai di hotel.
Aku mencoba menghubungi Wayo terlebih duhulu, untuk memastikan kalau dia benar benar masih tidur.



"Sorry the number you are on is out of reach please try again later"


Baiklah.
Wanita di balik sambungan telfonku pun sudah memberi kode kalau Wayo-ku masih tidur.



Ku genggam ganggang pintu di depan ku dan membuka nya perlahan.
Jangan tanya kan kenapa aku bisa masuk dengan mudah.
Karna aku memiliki kunci cadangan yang ku minta di meja recepsionis tadi sebelum naik kesini.
Kendati aku harus sampai berbohong demi memberi surprise pada Wayo.



Aku masuk.
Ku lihat Wayo tertidur sangat lelap.
Bahkan dia tidak bergerak sedikit pun saat aku mulai mendekat dan duduk di samping ranjang.
Ku usap lembut pipi chubby nya dengan punggung tangan ku dan ku kecup mesra kening nya.

Ku usap lembut pipi chubby nya dengan punggung tangan ku dan ku kecup mesra kening nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Chu" (💋)


Tapi Wayo masih belum bergerak sedikit pun.
Ada apa dengan anak ini.
Biasa nya dia akan langsung peka saat aku mengecup nya.
Segera ku letakan jari telunjuk ku di bawah lubang hidungnya untuk memastikan kalau dia masih bernafas.


"Sigh"
Aku menghembuskan nafas dengan santai.


Ternyata dia masih bernafas. (LoL)



Kini ku coba dekatkan wajahku ke telinganya.
Dan berucap pelan disana.



"Surprise"



MY BOY's [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang