MY BOY's [END]

[19]

(Phana P.O.V)

Kantor baru.
Pekerjaan yang masih sama seperti sebelumnya.
Tapi satu hal yang menyenangkan.
Yaitu bertemu lagi Pria mungil yang sangat ku cintai.
WAYO.

Aku sekarang sedang berada di kantor nya.
Tepat nya di ruangan ku.
Karena kontrak sudah di tanda tangani, mereka membebaskan aku jika ingin datang.
Tapi karena aku akan sering kesini, mereka menyiapkan ruangan pribadi untukku.

Product yang akan ku bintangi akan di luncurkan minggu depan.
Hampir satu jam aku berada dalam ruangan ini.
Sembari menunggu Joss datang.
Entah apa yang dia lakukan sekarang.

Tiba tiba aku merasakan kantung kemih ku serasa penuh hingga aku tidak dapat menahan nya lagi.

" Sial ".
Umpat ku.
Sembari berlari keluar menuju toilet dengan memegangi anu ku.

" Huahh ".
Desah ku lega setelah semua cairan urine ku keluar.

Aku menarik lagi resleting ku kemudian mencuci tangan.
Tapi saat aku hendak keluar, aku melihat Wayo berjalan masuk kesini dan dia tidak melihat ku.

Segera aku menyembunyikan diri ku di balik pintu.

Ku intip dari balik pintu, dia hanya sekedar mencuci tangan nya saja lalu bergegas pergi.
Tapi dengan cepat aku menarik nya masuk ke dalam salah satu toilet.

[SEKIP]

∞∞∞∞∞∞∞∞∞◈◈◈◈◈∞∞∞∞∞∞∞∞

Seminggu kemudian...

(Author P.O.V)

◆ Restoran ◆

Seperti keinginan Wayo.
Phana membuat Wayo mengira kalau Dia akan menganggap kejadian di toilet itu tidak pernah terjadi.
Dan tetap berpura pura tidak saling mengenal.
Tapi nyata nya tidak.

Justru semenjak kejadian itu, Phana menyadari satu hal. 
Wayo-nya.
Wayo-nya masih memiliki rasa itu.
Rasa cinta yang tumbuh 7 tahun lalu, ketika mereka bertemu untuk pertama kali nya.

Sejak pertemuan mereka di kantor Wayo.
Mulai dari Phana yang mengetahui Wayo sudah menikah dan bahkan memiliki seorang anak.
Phana akhirnya mengerti semua nya.
Dia kini tau alasan mengapa kekasih nya itu memilih berpisah dengan nya 7 tahun lalu di banding mempertahankan nya.
Itulah yang membuat Phana semakin tidak bisa melepaskan Wayo begitu saja.
Apalagi dia juga tau kalau Wayo masih mencintai nya.

"Baiklah.. Kita semua udah bekerja keras untuk peluncuran product ini. Jadi mari kita merayakan nya. Dan.... Bos yang akan membayar semua makanan dan bir nya. Ya kan Bos? ".
Beam berucap dengan lantang di depan semua karyawan.