TEMPORARY SEPARATION [13]

2.7K 231 43
                                    

🐸 HAPPY READING 🐸









"Baiklah. Tidurlah sayang.." Pa mengelus elus surai rambut Yo. "Tenang saja.. P tidak akan macam macam malam ini" lalu mengecup kening Yo.







∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞◈◈◈◈∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞









((Author P.O.V))






Sekitar pukul 3:00 dini hari.
Pha terbangun karna perutnya
yang keroncongan.
Dia membuka matanya.
Dan beralih menatap sosok pria mungil yang tidak lain adalah Wayo sedang tertidur pulas di dada bidangnya.
Dengan kedua kaki dan tangan yang melingkari tubuhnya seakan tak ingin dia pergi kemana pun.
Pha berencana untuk bangun dan memasak ramen lalu makan. Karna dia benar benar sangat kelaparan sekarang.
Dia tidak sempat makan malam bersama Both dan New tadi. Karna dia sudah bergegas kembali ke hotel.





Sebelum Pha berniat bangun.
Dia menatap dalam penuh arti wajah Yo.
Mengelus pipi chubby dan surai hitam rambut nya.
Hingga menyentuh mata, hidung, dan bibir tebal Yo dengan jari ibunya.
Sembari berucap pelan




'P mencintai Yo.. Sangat sangat mencintai Yo'
Kemudian mengecup lembut bibir Yo.




"Mmm".
Yo bergumam dan membuka matanya ketika dia merasakan sebuah sentuhan di bibirnya.
Dia mendongkakan wajahnya untuk melihat wajah Pha.
Dan tersipu malu karna Pha yang sedang menatapnya.
Kemudian menurunkan lagi wajahnya menghadap dada bidang Pha.




"Aw" erang Yo. "P masih terjaga juga?" Sembari mengeratkan pelukan nya.


 "P masih terjaga juga?" Sembari mengeratkan pelukan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Maaf P membangunkan mu. Tidurlah lagi"
Pha menempelkan wajahnya di kepala Yo.
Dan menepuk nepuk pelan pundak Yo agar Yo bisa tidur lagi.
Tapi Yo dengan jelas dapat mendengar suara cacing cacing yang sedang berdemo di dalam perut Pha.
Yo tau Pha pasti lapar.
Karna itulah dia terbangun di jam segini.
Tapi kalau Yo bangun sekarang dengan alasan untuk membuatkan Pha makanan.
Pha pasti tidak akan mengijinkannya.
Pha tidak ingin merepotkan Yo.
Tapi Yo tidak tega.
Apalagi suara cacing cacing yang berdemo tadi semakin kuat terdengar.




"P'pha?"
Panggil Yo.




"Hm?"




"Yo lapar"
Yo mendongkakan wajahnya ke arah Pha dan memasang muka memohon.
Dan itu hanyalah alasan semata.




"Bukan kah Yo sudah makan tadi?"
Pha ingat betul tadi Yo sudah makan.




"Tapi Yo masih lapar"
Yo kembali menunjukkan tingkah manjahnya di depan Pha.
Dan itu membuat Pha tidak bisa menolak.




MY BOY's [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang