6.

2.5K 191 24
                                    

"Bangunlah oh sehun! " suzy berkata lirih membuang pandanganya mengusap kasar airmata yang juga mulai membasahi kedua pipi tirusnya.
"aku bilang bangun!! Kau.. ??" Suzy benar-benar tidak sanggub lagi meneruskan perkataannya. Wanita cantik itu hanya mampu memejamkan kedua matanya menghela nafas mencoba mengusir airmata yang terus membasahi kedua pipinya
"kau tidak pernah berubah sehun.  Sampai kapan kau akan terus menjadi lelaki lemah eoh?? Kau terlalu gampang menyerah pada keadaan brengsek!!! " sehun hanya diam semakin menundukkan kepalanya mencoba mengabaikan teriakan suzy yang terdengar cukup lantang ditelinganya.. "aku tidak akan  bangun suzy sebelum kau berjanji tidak akan memperburuk keadaan perusahaan ayahku lagi!"
"ck..bangunlah. ikut aku kalau tidak jangan harap aku akan memperbaiki nama baik perusahaan ayahmu! " suzy berkata tegas.. Segera melangkah masuk kedalam apartement mewahnya dengan sehun yang hanya mampu diam menghela nafas dan turut mengekor dibelakang suzy mengikuti langkah angkuh sepasang kaki jenjang itu dengan langkah pelan.







"kita telah sampai di alamat apartement yang anda pinta nonna!" irene hanya diam sedikit tersenyum kikuk pada sopir taxi yang mengatarnya dengan irene sendiri yang terlihat sedang sibuk berbicara di telepon selulernya.
"nonna?? "

"maafkan saya ajushi.. Bisakah kau mengatar saya ke perumahan ilsan saja? Anak saya sedang sakit! " irene menangis... Menatap sopir taxi itu penuh dengan rasa permohonan sambil terus menyibukkan dirinya menelepon seseorang yang kunjung tak ada jawaban. Bahkan wanita cantik yang nampak panik itu mulai menangis tersedu-sedu...
"baiklan nonna saya akan mengatar anda pulang!"









Sehun menatap datar telepon selulernya yang tidak berhenti berdering. Terus membuang pandangan kedua mata teduhnya menatap lekat seseorang gadis yang Menjadi candu pandanganya sedari tadi.bahkan kedua mata teduh nan tajam itu nyaris tak berkedip.. Menatap nyalang sesosok gadis cantik yang berdiri membelakanginya sambil wanita itu tampak sedang sibuk dengan masakan yang dia buat.

  Gadis itu benar-benar cantik.. Nyaris tanpa cacat sedikitpun di mata sehun.  Begitu sempurna dan sexy dengan piyama putih yg cukup tipis nan pendek sehingga membuat pundak dan paha putihnya terlihat jelas dimata sehun membuat sehun kesusahan menelan ludahnya sendiri.
"aduuuh....! "
"suzy? " sehun segera berlari medekati suzy. Memegang erat jemari lentik gadis itu dengan kedua matanya menatap nyalang telunjuk wanita itu yang terluka. "berhati-hatilah.. Kau masih saja ceroboh mengapa kau bisa terluka seperti ini?? " suzy hanya diam... Tersenyum menatap penuh rasa haru sehun yang begitu terampil mengobati lukanya.  "dan kau.. Masih sama seperti sehun ku yang dulu tuan oh.. Kau masih saja terlalu berlebihan mengkhawatirkanku sayang! " suzy semakin tersenyum mengedipkan sebelah matanya kepada sehun sehingga membuat sehun mendadak salah tingkah.. Yang dapat terlihat juga diwajah putih nan tampan pria itu yang bersemu merah.
"ck.. Diamlah berhenti menggodaku. Duduk dan biar aku yang melanjutkan masakanmu Nona bae! "
"kalau begitu aku dengan senang hati juga selalu membantumu sayang! "
Sehun sedikit tersentak kaget... Saat suzy dengan tiba-tiba melingkarkan kedua tangan langsingnya memeluk erat pinggang sehun. Bahkan wanita itu turut menyadarkan kepalanya di punggung sehun.
"suzy kau... Jangan seperti ini! "
Suzy hanya diam.. Menggeleng-gelengkan kepalanya yang bersandar dipunggung sehun begitu kuatnya dan kedua tangannya yang juga semakin memeluk erat pinggang sehun. "sssst... Diamlah berhenti menolakku sehun. Apa kau begitu membenciku sehingga kau terus saja bersikap seperti orang asing?? Aku tahu aku salah... Tapi tidakkah kau ingin mencari tahu fakta tentang itu semua?? Sampai kapanpun aku bae suzy akan selalu mencintaimu sayang!! " suzy berkata tegas menangis... Dengan sehun yang malah tersenyum sinis dan menggeleng-gelengkan kepalanya... "jangan lupakan kau yang telah mengkhianatiku mecampakkanku membuangku tak ubahnya seperti sampah nona bae..dan menurutmu apa alasanku memaafkanmu dengan begitu mudahnya eoh?? " sehun melepaskan begitu kuatnya tangan suzy yang memeluk pinggannya mencengkram erat pundak wanita itu. Dengan kedua matanya yang benar-benar terasa menghakimi suzy. "jangan berharap lebih nona bae.. Kau dan aku telah memilih jalan kita masing-masing jadi belajarlah menerima kenyataan ini! " sehun berkata tegas.. Melepas kasar tangannya yang memegang pundak suzy dan segera melangkah pergi meninggalkan suzy yang mendadak terdiam seribu bahasa..
"jangan lupakan perusahaan ayahmu brengsek.. Selangkah saja kau pergi Aku bisa melakukan apa saja!"
"berhenti mengacamku bae suzy!! " sehun berteriak dengan kuatnya.. Membalikkan tubuhnya dan semakin menatap nyalang pada suzy yang mulai berjalan angkuh mendekatinya. 
"kalau begitu tetaplah bersamaku sayang! " suzy tersenyum sinis... Semakin mendekatkan tubuh indahnya pada sehun dengan kedua tanganya yang juga melingkar dileher putih pria itu.
"aku mencintaimu... Ku mohon berhentilah membohongi perasaanmu! " suzy berkata lirih... Menitikkan airmatanya menatap penuh rasa terluka pada sehun. Sehingga membuat pandangan kedua mata mereka saling bertemu dan saling menyelami betapa dalamnya perasaan mereka masing-masing. bahkan sadar atau tidak sehun mulai melingkarkan tangan kokohnya dipinggang suzy membuat tubuh mereka semakin menyatu tanpa celah. "kau..? Aku membencimu suzy! " sehun berkata tegas didepan bibir ranum suzy.. Dengan suzy yang malah tersenyum... Dan mulai mempertemukan bibirnya dengan bibir sehun........







"sayang....
"mommy...  Lauren tersenyum.. Mengakat kedua tangan kecilnya meminta mommynya segera memeluknya.  "mommy sangat mengkhawatirkanmu sayang.. Kau baik-baik saja kan?? " irene menangis memeluk erat tubuh lemah putrinya dengan lauren tak kalah eratnya memuluk erat tubuh mommynya.  "aku tidak apa mommy... Maaf telah membuat mommy begitu mengkhawatirkanku. Aku hanya alergi biasa! " lauren menghapus pelan airmata irene dengan jemari kecilnya mengecup berulang kali bibir irene sehingga membuat wanita itu tersenyum diantara airmata yang membasahi pipinya.  "kau putri mommy satu-satunya baby jelas mommy begitu mengkhawatirkanmu. Mulai sekarang berjanjilah kau tidak akan makan seafood lagi!" lauren hanya diam.. Mengaguk-anggukkan kepalanya dengan perasaan penuh rasa bersalah yang dapat terlihat jelas diwajah cantik gadis cilik itu.
"mommy... Kau tidak datang bersama daddy?? Daddy mana?? Apa daddy tidak mengkhawatirkanku??" lauren semakin menatap sedih pada irene sehingga membuat irene hanya bisa menundukkan kepalanya.  Dan menatap kosong telepon selulernya... Yang terlihat jelas tidak ada kabar dari sehun yang sedari tadi dihubunginya..
"mommy...are you okay??"
"tak apa... Jangan berpikiran apapun sayang.. Daddy bukannya tidak mengkhawatirkanmu hanya saja daddy sedang sibuk dengan perkerjaanya! "
Irene berkata lirih... Membelai pelan rambut hitam nan pajang putrinya dan memeluk erat tubuh putrinya sambil menangis tersedu-sedu...terus mencoba menyembunyikan luka yang semakin terasa menganga dari putri semata wayangnya itu......

Naughty Women(Hunzy LoveStory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang