Spencer tersenyum saat melihat wanita berambut pirang masuk ke dalam ruangannya, tubuh yang seperti model dengan wajah cantik tanpa cela, kakinya beralas sepatu Christian Louboutin, dengan rok mini di atas dengkul, dipadu dengan atasan lengan panjang pas badan merk Gucci, dia tersenyum nakal karena sudah berhasil mengalihkan pandangan orang-orang yang dilewatinya.
"Hmm... Aku rasa kau membuat kekacauan di loby," Spencer menebak senyum yang terukir di wajah wanita pertamanya. Mereka saling menyapa dengan sebuah ciuman singkat di bibir (Bagi orang amerika itu biasa, tapi bagi kita orang Asia jangan dilakukan itu tidak baik) wanita itu duduk di tepi ranjang dan menunjukan tatapan sedih saat matanya beralih menatap bahu Spencer yang diperban.
"Kau memang yang terbaik, selalu dapat menebak apa yang kulakukan. Tadi hanya beberapa orang yang hampir saling menabrak saat mereka melihatku," gadis itu meraih kantung makanan yang dibawanya. "Aku membawa beberapa makanan untukmu, aku harap kau menyukainya."
Spencer melongok ke dalam kantung, dia melihat ada Spaghetty dengan saus yang tercium seperti Barbeque dan Potato Corn With Basil salad, "Itu kelihatannya enak, apa kau yang membuatnya?" Spencer bergerak mencari posisi yang nyaman untuk menikmati makan siangnya.
"Ya, aku sengaja membuatkan ini untukmu. Ayo cepat makan dan habiskan," gadis itu menyuapkan satu sendok penuh salad ke dalam mulut Spencer. Dengan senang hati Spencer menerima dan mengunyah dengan penuh penghayatan, dia merasakan kembali cita rasa setelah sebelumnya hanya memakan makanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan seleranya.
"Apa kau tidak bekerja? Bagaimana caranya kau menyelinap ke mari sementara orang kepercayaan Ayahmu berkeliaran di sekitarmu?" Spencer meminta air putih di atas meja untuk membasahi tenggorokannya, gadis itu---Monica---melayani teman dekat yang sekaligus mantan kekasihnya tersebut dengan senang hati.
"Tenanglah, aku sudah meminta ijin untuk makan siang di luar dan sedikit terlambat saat kembali ke kantor," Monica tersenyum hingga mencapai matanya, sementara Spencer merasa dapat bernapas lega. Dia tidak ingin gadis itu meninggalkan setumpuk pekerjaannya di kantor dan kabur untuk menjenguknya, jika itu benar terjadi Mr. Lewandowski pasti akan mendatangi dan memberi nasehat hingga kuping Spencer terasa panas dan berdengung.
Keluarga Monica dan dirinya sudah sangat dekat, mengingat saat sekolah menengah mereka pernah memiliki hubungan lebih dari sekedar teman. Tepat saat pesta kelulusan. Monica menyerahkan dirinya sebagai hadiah atas kelulusan mereka. Spencer yang masih muda dan memiliki jiwa yang kuat, tidak sanggup untuk menolak saat dia dihadapkan pada hadiah menggiurkan seperti itu, dan mereka sama-sama melakukan hubungan dewasa untuk yang pertama kalinya.
Saat mereka masuk ke Universitas, hubungan mereka tidak berjalan dengan baik. Terlalu banyak hal yang tidak bisa mereka hadapi, jiwa muda menyulitkan mereka untuk tetap berkomitmen satu sama lain. Banyak dari pada senior yang mengajak Monica untuk berkencan, begitu juga dengan Spencer. Pria itu tidak luput dari incaran para gadis yang rela melakukan apapun demi menyeret pria itu hingga ke atas ranjang.
Andai saat itu Damian tidak selalu memberi peringatan keras, mungkin saat ini Spencer sudah berubah menjadi seorang ayah muda yang hanya sibuk mengurusi keluarga kecilnya. Semenjak Spencer pindah ke Manhattan, Damianlah yang selalu berusaha mengingatkan dan mereka saling menjaga satu sama lain.
Setelah putus dari Spencer, Monica menjadi gadis yang memiliki jam terbang Fantastis dengan banyak pria. Tidak ada yang dapat melarangnya saat gadis itu terjerumus pada pergaulan malam, hingga Ayahnya mengambil tindakan tegas saat tahun terakhirnya di Universitas.
Monica diharuskan kuliah dan membantu untuk mengurus perusahaan keluarga besarnya yang bergerak di bidang Arsitektur, Ayah monica dan Spencer menjalin kerja sama saat Mr. Lewandowski melihat perkembangan pesat pada perusahaan pria muda yang notabene sahabat anaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender To Reality [Surrender Series #2]
RomanceSpencer Alfredo Smith jatuh cinta pada Camilla Lauren Byrne seorang Dokter yang pernah merawatnya saat dia terluka dalam sebuah insiden, dokter itu seolah tidak tertarik dan tidak perduli. Namun dengan usaha keras akhirnya Camilla menyambut perasaan...