Playlist : David Guetta feat. Justin Bieber - 2 U.
..
Karen Prov
New York City, Amerika Serikat
06.00 amSaat pagi itu aku masih terlelap tidur mungkin karena aku bermimpi terlalu indah. Namun suara burung yang terdengar di telingaku membuat ku langsung terbangun. "Hoam, suara burung itu berisik sekali. Tak tahu apa? Kalau aku sedang bermimpi indah pagi ini,'' ucapku sambil menguap.
Kemudian perlahan - lahan aku memulai membuka mataku. Aku terkejut setengah mati melihat sekelilingku. "Ya ampun! Mengapa aku bisa disini? Bukankah saat malam aku tertidur di jalanan dan bukan disini?!'' teriakku kebigungan. Lalu berusaha mengingat kejadian saat terakhir malam.
Tiba - tiba aku melihat seorang wanita paruh baya. Namun masih terlihat cantik dan dia menghampiriku. "Miss, kau sudah bangun? Saya sudah siapkan makanan dan pakaian untukmu,'' ucapnya yang sama sekali tak ku kenali.
Aku bingung tak tahu harus mengatakan apa. Mulutku lalu mengatakan. "Bibi, kau tahu ini dimana?"
Apakah aku telah kehilangan ingatan hingga tak mengenal wanita paruh baya itu. Sialan, tentu saja memoriku sangat ingat bahwa hanya Bibi Annlah pelayan yang ada di rumahku. Lantas Bibi ini siapa? Dimanakah aku berada sekarang? Demi Tuhan, aku benar - benar tak tahu apapun.
Bibi itu sempat tersenyum sekilas lalu membalas. "Ini di mansion tuan besar, Miss.''
"Tuan besar?'' tanyaku lagi yang masih kebingungan.
Bibi itu kembali tersenyum sembari mengangguk. "Tentu, Miss,"
"Siapakah tuan itu, Bi?''
"Akulah orangnya." sambung seorang pria muda berwajah tampan yang menghampiriku.
''Permisi, Mr. dan Miss Montague,'' pamit pelayan.
Menyebalkan, bukankah pria itu adalah pria yang semalam ku tak sengaja menabraknya kan? Mengapa dia membawaku kesini? Oh my godness.. sekarang pasti dia akan berbuat macam - macam padaku. Sialan, cobaan apalagi ini?
"Mengapa aku bisa disini? Kau menculik ku heh?!" bentakku kasar.
Pria tampan itu menaik kan alisnya satu. "Untuk apa aku menculikmu? Bukankah kau seharusnya berterima kasih karena aku kau jadi tidak tertidur di jalanan?"
Menyebalkan, dia memang benar tapi tetap saja aku tidak terima karena pria tampan itu bukan siapa - siapa ku. Bisa saja dia berbuat jahat padaku bukan? "Apa pedulimu. Kau bukan siapa - siapa diriku!"
Pria tampan itu tertawa seolah mengejek ku. Ugh! Beraninya dia menertawakanku. "Aku hanya membantumu. Mengapa kau tak tahu malu? Mencuri kemudian kabur. Lalu setelah aku menolongmu kau tak tahu terima kasih, huh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Supermodel!
RomanceKaren Kertanegara. Kehidupan gadis cantik yang berparas cantik bak model papan itu nyaris sempurna. Bagaimana tidak? Terlahir dari keluarga kaya raya serta memiliki orangtua yang sangat menyayanginya, dan memanjakannya. Namun, semua mendadak lenyap...