Author Prov.
Calvin menghubungi Bryan tentang masalah bisnis.
"Bryan, apa kau masih dirumah Karen?''. ucap Calvin.
"Benar, Calvin. Ada apa memangnya?''. ucap Bryan.
"Hari ini, perusahaan Louis Vuitton menginginkan kau bersama Karen menjadi model. Apa kau ingin, menerima tawarannya?. ucap Calvin.
"Baiklah, aku akan segera kesana bersama Karen''. ucap Bryan.
"Kami menunggumu''. ucap Calvin.
..
Bryan sedang merayu Karen agar menyetujui permintaannya.
"Bagaimana, Karen?''. ucap Bryan.
"Tetapi, aku tidak bisa Bryan''. ucap Karen.
"Tenanglah, itu masalah photographer''. ucap Bryan.
''Bibi Rose''. teriak Bryan.
"Ada apa pangeran?''. ucap Bibi Rose.
"Hari ini, Bibi Rose akan menemani Karen denganku. Jadi, bersiap-siaplah''. ucap Bryan.
"Segera pangeran''. ucap Bibi Rose langsung prepare.
''Bryan, aku tidak bisa''. ucap Karen.
"Aku tunggu dimobil ya, sayang''. ucap Bryan sambil mencium kening Karen.
''Yatuhan, sifatnya tidak pernah berubah. Selalu saja ia memaksaku''. batin Karen.
Karen langsung siap-siap. Setelah beberapa menit. Bibi Rose dan Karen sudah siap berangkat.
..
''Bryan tolong buka bajumu''. ucap photographer.
Karen sedikit terkejut saat mendengar itu. Sementara Bryan langsung membuka bajunya. Karen hanya bisa menelan ludah, saat melihat tubuh Bryan yang six pack.
''Karen, bisakah kau berdekatan dengan kekasihmu?''. ucap photographer.
Karen langsung mengikutinya. Jantungnya langsung berdegup kencang.
Jujur, ini pertama kalinya Karen melihat pria yang tidak memakai baju dihadapannya.
"Tolong sekarang tangan kirimu, kepundak Bryan''. ucap photographer.
"Seperti ini?''. ucap Karen.
Bryan menatap Karen sambil tersenyum.
"Iya bagus, tersenyumlah''. ucap photographer.
One..
Two...
Three...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Supermodel!
RomanceKaren Kertanegara. Kehidupan gadis cantik yang berparas cantik bak model papan itu nyaris sempurna. Bagaimana tidak? Terlahir dari keluarga kaya raya serta memiliki orangtua yang sangat menyayanginya, dan memanjakannya. Namun, semua mendadak lenyap...