06

7.3K 852 22
                                    

"Yang."

Tiba-tiba Joy jadi ragu saat berniat bicara pada Taehyung.

"Apa?"

Dan Taehyung yang terlanjur menunggu ia melanjutkan ucapannya.

Sebenarnya Joy bingung harus mulai dari mana. Masa ia langsung bilang ke Taehyung kalau ia nggak hamil sementara Taehyung nggak pernah nanya.

"Aku boleh nggak kerja lagi?"

Jadi Joy lebih memilih membicarakan hal lain. Lagipula ia memang ingin membahas itu juga dengan Taehyung.

"Balik ke rumah sakit?" tanya Taehyung.

Cuma itu yang ada di pikirannya. Bisa aja Joy nyesel karena resign tanpa pikir panjang dulu.

"Bukan," elak Joy.

"Jadi dosen," lanjutnya.

"Serius?" tanya Taehyung ragu.

"Benernya tawaran itu datang sebelum aku resign. Tapi belum aku jawab karena masih belum yakin. Kira-kira aku bisa nggak ya? Enaknya aku ambil atau nggak, yang?"

Joy jadi melimpahkan semuanya pada Taehyung. Biar Taehyung yang putuskan.

Taehyung yang terlihat bimbang sendiri dengan alis yang bertaut.

"Ambil aja," jawabnya yakin.

"Ini kesempatan bagus buat kamu, jangan disia-siakan," imbuhnya sama seperti yang Nahyun katakan.

"Beneran?"

Dan Taehyung yang langsung mengangguk.

Joy saja tidak menyangka Taehyung akan mendukungnya semudah itu.

Karena bagi Taehyung, lebih baik Joy jadi dosen daripada jadi psikolog di rumah sakit. Selain karena bebannya terlalu berat, juga karena ia masih cemburu sama Jungkook.

Tapi Taehyung nggak pernah mau ngaku.

"Satu lagi, yang," ucap Joy setelahnya.

Tapi begitu melihat wajah Taehyung, ia jadi tidak bisa meneruskan kalimatnya. Ia bingung sendiri bagaimana memulainya.

Alhasil, Joy cuma mencium pipi Taehyung sekilas.

"Aku sayang kamu," katanya.

Taehyung cuma meliriknya sambil senyum.

"Sayang, sayang, sayang banget," imbuh Joy sambil kembali mengecup pipi Taehyung berulang-ulang.

Taehyung makin mengernyit bingung. Tumben Joy bersikap manis sama dia. Joy yang terus gelendotan manja.

"Ini bawaan bayi ya?" tanyanya.

"Ha?"

Hampir Joy kelepasan tertawa kalau tidak melihat raut serius Taehyung.

"Bayi siapa?" tanyanya pura-pura tidak tahu.

"Bayi kita," ucap Taehyung. Ia memeluk Joy dan mengusap perutnya yang masih rata.

"Ada bayinya nggak di sini?" tanyanya.

Joy cuma menggeleng pelan sambil menggigit bibirnya.

"Nggak ada," ucapnya hati-hati.

"Beneran nggak ada?"

"Iya."

Dan raut kecewa Taehyung yang jelas kentara.

Dan raut kecewa Taehyung yang jelas kentara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu bisa mikir kalau aku hamil?"

Joy masih membiarkan Taehyung tetap memeluk dan mengusap perutnya.

"Karena kamu resign dari rumah sakit."

"Apa hubungannya? Itu karena aku jenuh aja, butuh suasana baru."

Dan alasan lain termasuk tawaran menjadi dosen, juga cemburunya Taehyung ke Jungkook. Semua sudah ia pikirkan masak-masak.

"Terus kenapa tiba-tiba kamu jadi suka dandan kayak mau kondangan?"

Apalagi itu? Taehyung aneh-aneh aja.

"Pengin aja, yang. Kan aku udah nikah, masa aku tetep cuek kayak ABG. Aku juga ingin kelihatan cantik di depan suami."

Dan saat mendengar itu Taehyung lekas mengulum senyumnya. Seperti ada sensasi menggelitik di dalam perutnya.

"Jadi kamu beneran nggak hamil?" tanyanya sekali lagi.

Dan jawaban Joy masih sama.

"Tapi kenapa kamu kayak main rahasia-rahasiaan sama Nahyun? Suka pergi berdua doang, kan aneh."

Anehnya di mananya ya? Kok Joy jadi bingung sendiri.

"Aku sama Nahyun palingan pergi belanja. Apa yang aneh?" tanyanya.

"Kamu kalau belanja sama Nahyun betah lama-lama kalau sama aku paling bentar doang."

Ini ceritanya Taehyung protes.

"Karena aku tau cowok nggak suka nemenin belanja. Makanya aku jarang ajakin kamu," jelas Joy.

Kalau Taehyung kayak gini, ia jadi gemas sendiri.

"Yang, ayo buat bayi," ucap Taehyung tiba-tiba.

Nggak, Joy nggak jadi gemas.

Taehyung ngeselin!!

Red Lips | VJOY #5✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang