Chapter 11

1.4K 111 8
                                    


Happy Reading guys!!
Sorry kalo endding ny ngaco..
Lebih punya ide nulis Cerpen,,

👍👍👍👍

Hari ini hari Minggu, tanggal 7 Februari 2018. Itu artinya pernikahan ku 1 bulan lagi.

Dan sekarang aku sedang bersiap siap untuk menemani kevin datang ke acara pernikahan relasi bisnis nya.

Kevin pov.

Hari ini aku mengajak mila utk menghadiri pesta pernikahan relasi bisnis ku.

Setelah sampai di depan rumah nya. Aku langsung memencet bel dan mengetuk pintu.

Tak lama kemudian Mama Jane membuka pintu.

"Kevin?"

"Iya mam, mau jemput mila," aku mencium tangan mama Jane.

"Emm.. Udah ngabari?"

"Mila udah dikabari dari kemaren tapi kevin lupa izin ke mama.." ucapku sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal.

"Yaudah, tuh naik aja langsung. Milanya lagi Make up mungkin."

"Ya ma.." ucap kevin.

Ia pun bergegas menaiki tangga dan membuka.

"Yuk mil.."

"Emm.. Kevin?"

"Uda dateng?" lanjutnya.

Ia melirik jam.

"Em ok.. Bentar lagi."

Kevin masih mematung.

Melihat kecantikan istrinya. Ralat, calon istrinya.

Mila menunduk mengoreksi dirinya apakah ada yang salah? sampai tunangan nya menatapnya tidak wajar?

"Aku keliata jelek ya?" tanya mila.

"Kau sangat cantik milaku.." ucap kevin dengan mata yang masih menatap kemolekan tubuh ramping mila.

"Berarti biasa nya aku jelek ya?"

"Bukan begitu.. Kenapa kau murung begini heum?" kevin berjalan mendekati mila.

"Terus gimana maksutmu?" ucap mila.

"Biasanya kau sangat cantik tapi kali ini lebih dan terr.. cantik." puji kevin lalu mencium pipi mila.

"Makin cinta deh!" ucap kevin membuat pipi mila bersemu merah.

"Udah ah muji nya, kamu berlebihan, bentar ya.."

Setelah menyelesaikan dandan an nya.

Mereka pun berangkat.

Dari keluar mobil terlihat kevin memeluk pinggang mila posesif.

"Hai vin, pacarnya?" tanya seseorang menjabat tangan kevin.

"Emm ya, lebih tepatnya calon istri.."

"Oh... Udah tunangan?"

"Sudah sejak lama."

"Rencana menikah kapan?"

"Jika tidak ada halangan ya.. Sekitar 1 bulan lagi."

"Jangan lupa aku undang."

"So pasti," ucap kevin.

"Yaudah deh duluan."

"Yap.."

Berjalan tiga langkah kemudian pundak kevin ditepuk ia berbalik.

Relationship Certainty [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang