Crystal Snow

3.1K 316 95
                                    

君を抱きしめたい消えてしまう前に もう一度

(I want to hug you, before I disappear Once again)
.

.
.

------------------------------------------------------
Crystal Snow
.
Februarieskies
.
Jinv ☆ Kim Seokjin, Kim Taehyung
.
T
.
Brothership, Family, Comfort
------------------------------------------------------

.
.
.

"Hyung?"

Panggilnya tanpa jawaban. Ia lalu terkekeh, tepat setelah bunyi dengung di telinga membawa pulang ingatan yang tersesat. Sepertinya ia mulai gila sebab berpikir sang kakak masih bertahan di sisinya. Benarkah rindu membuatku gila pada akhirnya?

Ia perlahan melangkah pergi. Beranjak dari lantai dingin kamar yang sebelumnya ia pijak; kamar sang kakak yang entah di mana keberadaannya sekarang. Tak lagi bisa tersenyum, hanya sendu yang berkesempatan menguar dari dua manik jelaga miliknya.

"Ini semua salahku," monolognya di tengah keheningan.

Dengan langkah gontai, ia berjalan ke luar rumah tanpa tahu ke mana arahnya. Ia perlu sesuatu untuk menyegarkan pikirannya yang kalut. Tidak rumahnya, tidak pula kamar sang kakak.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam saat kemudian ia mengingat perkataan si peramal tenar. Hari ini akan ada badai salju, haruskah ia peduli? Haruskah ia kembali? Ke mana? Pada siapa? Tidak ada lagi kehangatan yang menunggunya di rumah kosong itu. Ke mana pun ia pergi, hanya dirinya sendiri yang ia temukan.

Suhu yang semakin dingin agaknya membuat pikirannya bekerja liar. Salju mulai berjatuhan, dan ia mulai membayangkan hal-hal aneh seperti kembali ke masa lalu. Jika benar kesempatan itu datang, mungkin ia bisa menyelamatkan semuanya.

Ia hanya bisa membayangkan dan berharap. Mana mungkin ia bisa kembali ke masa lalu? Apakah keajaiban akan benar-benar terjadi bila ia berharap banyak?

Mungkin, itu bisa saja terjadi.

Saat bunyi klakson panjang kereta sampai di pendengarannya, saat itulah ia mendapat jawaban atas pertanyaan anehnya.

Brukkk!!

Tubuh ringkih itu jatuh dengan sesal sekental darah yang mulai menggenang.

.
.
.
"Aku ingin menggenggam tanganmu sekali lagi sebelum kau menghilang."
.
.
.

"Tae ...."

"Taehyungie ...?"

Ugh...

"Ayo cepat bangun, pemalas! Kau harus mandi, sarapan, lalu segera bersiap berangkat jika tidak ingin terlambat lagi. Hyung tidak akan mengizinkanmu pergi ke sekolah tanpa sarapan seperti kemarin, eoh!"

Hyung?

"Tae ...? Apa kau sakit?"

Ini benar-benar suara Hyung? Apa aku gila sungguhan?

"Ah ... badanmu panas. Seharusnya Hyung menyiapkan bekal dan menjemputmu kemarin, maafkan Hyung. Jika saja--- oh! Kau sudah bangun?"

FOR YOU [Requested Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang